Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung Sebut Megawati Masih Bisa Berubah Pikiran Soal Penundaan Pilpres 2024, Tapi Ada Syaratnya…

Rocky Gerung Sebut Megawati Masih Bisa Berubah Pikiran Soal Penundaan Pilpres 2024, Tapi Ada Syaratnya… Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung mengatakan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri masih bisa berubah pikiran soal penundaan pemilu atau pilpres 2024. 

Memang sebelumnya sempat tersiar kabar mengenai isu penundaan pemilu 2024, yang nantinya akan berpengaruh pada perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

“Ibu Mega bisa diubah secara hipotesis dengan dua cara, yaitu separuh kabinet diserahkan pada Ibu Mega, dan itu tidak mungkin. Atau, separuh APBN dikasih kepada Ibu Mega untuk proyek. Kan nggak mungkin begitu juga. Jadi, saya kira Megawati akan konsisten untuk menolak semua bujukan itu demi masa depan bangsa ini, demi masa depan pikiran Bapaknya,” kata Rocky Gerung melalui kanal FNN, Selasa (03/01/23)..   

Baca Juga: Rumah Kader PDIP Mau Direnovasi Ganjar Pranowo Pakai Dana Baznas, Rocky Gerung Sebut Etika Rendah: Dia Bukan Hanya Pemimpin Kader Partai!

Oleh karena itu Rocky yakin, apapun tuntutan mengenai penundaan pemilu, PDIP akan mencalonkan kadernya sendiri. 

“Di situ kemuliaan partai ditentukan. Apa pentingnya basa basi dan tukar tambah materi kalau partai itu akhirnya diingat sebagai partai oportunis,” kata dia.

 “Kita ingin PDIP tumbuh sebagai partai yang berintegritas, sama seperti kita juga ingin partai-partai Islam tumbuh sebagai partai yang mampu untuk meyakinkan bahwa konstituen muslim itu chun in dengan demokrasi,” tambah Rocky. 

Baca Juga: Telak! Soal Dana Baznas dan Renovasi Rumah Kader PDIP, Rocky Gerung Sentil Ganjar Pranowo: Pengetahuan Public Policy Dia Minim Sekali!

Dengan demikian, jelas Rocky, tidak ada soal dengan politik identitas, tetapi politik identitas yang beroperasi di dalam wilayah tukar tambah demokratis, bukan tukar tambah finansial.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: