Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penurunan Harga Pertamax Buka Kemungkinan Migrasi Penggunaan Pertalite

Penurunan Harga Pertamax Buka Kemungkinan Migrasi Penggunaan Pertalite Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyebut penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan Research Octane Number (RON) di atas 92 membuka peluang migrasi pengguna BBM subsidi.

"Kemungkinan migrasi ke Pertalite cukup besar," ujar Fahmy saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Rabu (4/1/2023).

Maka dari itu, Fahmy mengatakan perlu adanya pembatasan agar pengguna BBM subsidi, terutama Pertalite dapat tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, Pemerintah Harus Turunkan Harga Pertalite

"Pembatasan melalui Perpres nomori 191 dengan memasukan bahwa pengguna Pertalite dan Solar adalah sepeda motor dan angkutan orang dan barang. Di luar itu harus migrasi ke BBM nonsubsidi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, harga bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertamax dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800 per liter mulai Selasa, 3 Januari 2023. Begitu pula dengan harga produk lain, seperti Pertamax Turbo dan Dexlite.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen pemerintah yang tetap memberikan subsidi bagi masyarakat untuk jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu (JBT) Solar subsidi. Melalui mekanisme subsidi dan kompensasi, Erick menyampaikan harga Pertalite tetap sebesar Rp10 ribu per liter dan Solar subsidi sebesar Rp6.800 per liter.

"Ini tentu berbeda dengan BBM nonsubsidi yang mengikuti tren harga pasar dan harga minyak mentah dunia. Untuk Pertalite dan Solar subsidi, pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan subsidi sehingga harganya tidak berubah," ujar Erick saat melakukan peninjauan di SPBU Pertamina 31.128.02 Jalan MT Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Meski tak berubah, Erick menyebut harga Pertalite dan Solar subsidi sejatinya masih berada di bawah harga keekonomian. Pemberian subsidi, menurut Erick, menjadi bukti keberpihakan dan keseriusan pemerintah dalam membantu masyarakat dalam menatap tahun baru penuh optimisme.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: