Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Iran Panggil Utusan Prancis Buntut Kartun Satir Charlie Hebdo

Iran Panggil Utusan Prancis Buntut Kartun Satir Charlie Hebdo Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Dubai -

Iran memanggil utusan Prancis di Teheran pada Rabu (4/1/2023) untuk memprotes kartun "menghina" yang diterbitkan oleh majalah satir Prancis Charlie Hebdo yang menggambarkan Pemimpin Tertinggi Republik Islam Ayatollah Ali Khamenei.

Mingguan Prancis telah menerbitkan lusinan kartun tentang Khamenei, yang dikatakan sebagai bagian dari kompetisi yang diluncurkannya bulan lalu untuk mendukung protes anti-pemerintah di Iran yang dipicu oleh kematian seorang wanita muda pada bulan September saat berada dalam tahanan polisi moralitas.

Baca Juga: Nah Lo! Komponen-komponen Drone Iran Ternyata yang Bikin Adalah 13 Pabrikan Amerika

"Republik Islam Iran tidak menerima penghinaan terhadap kesucian dan nilai-nilai Islam, agama, dan nasionalnya dengan cara apa pun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani kepada utusan Prancis pada hari Rabu, menurut TV pemerintah.

Kementerian Luar Negeri Prancis tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Menghadapi krisis legitimasi terburuk sejak Revolusi Islam 1979, para pemimpin agama Iran menuduh musuh asingnya mendalangi protes massa anti-pemerintah untuk mengacaukan negara.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian sebelumnya pada hari Rabu memperingatkan bahwa langkah "ofensif dan tidak senonoh" akan mendapat tanggapan tegas dari Teheran.

"Kami tidak akan membiarkan pemerintah Prancis melangkah terlalu jauh. Mereka pasti memilih jalan yang salah," cuit Amirabdollahian.

Majalah itu mengatakan menerbitkan karikatur dalam edisi khusus untuk memperingati serangan mematikan di kantornya di Paris pada 7 Januari 2015 oleh militan Islam, setelah mingguan itu menerbitkan kartun yang mengejek Nabi Muhammad.

Dikatakan kontes itu bertujuan "untuk mendukung perjuangan rakyat Iran yang berjuang untuk kebebasan mereka".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: