Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Teriak Sistem Proprosional Terbuka Makan Banyak Biaya, Anak Buah Airlangga Hartarto: Tertutup Lebih Mahal!

PDIP Teriak Sistem Proprosional Terbuka Makan Banyak Biaya, Anak Buah Airlangga Hartarto: Tertutup Lebih Mahal! Pandangan Umum Fraksi Fraksi atas RUU tentang APBN TA 2021 beserta nota keuangannya kepada Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dan Rachmat Gobel Pada Rapat Paripurna ke-3 Masa Persidangan 2020-2021, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/8). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Elite politik gaduh soal penerapan sistem pemilihan umum (legislatif) antara Proporsional Terbuka atau Proporsional Tertutup. Sistem Proporsional Terbuka saat ini dipermasalahkan beberapa pihak salah satunya Sekretaris Jenderal (Sekjend) PDIP Hasto Kristiyanto yang menganggap sistem ini memakan biaya yang mahal.

Mengenai hal ini, Politisi Partai Golkar Nusron Wahid menilai sistem proporsional tertutup juga sama saja bahkan bisa lebih mahal.

“Kalau memang orang sudah berbuat baik rakyat akan dengan ikhlas memilih, tapi kalau menggunakan sistem proporsional tertutup waduh mohon maaf kata, itu yang terjadi lobi-lobi pada elite politik,” jelas Nusron saat tampil di kanal Youtube Total Politik, dikutip Kamis (5/1/23).

Baca Juga: Anies Baswedan Presiden, Proyek Jokowi Auto Ditenggelamkan? Refly Harun Blak-blakan Tidak Setuju: Nggak Bisa Begitu!

Dengan skenario yang demikian, menurut Nusron sama saja akan berujung pada mahalnya politik di Indonesia.

Transaksional dengan petinggi partai akan sulit dihindari dengan sistem tertutup tersebut.

“Apa itu tidak ada transaksional? Pasti ada, saya tidak mengatakan di semua partai tapi hampir di semua partai pasti ada transaksional oleh oknum partai kalau menggunakan proporsional tertutup,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nusron menganggap sistem proporsional tertutup akan membuat anggota DPR sibuk melayani petinggi partai.

Baca Juga: Sudah Keliling Bersama Tapi Suara Pemilih Anies Baswedan Malah Banyak ke PKS dan Demokrat, Surya Paloh dan NasDem Apes?

Meski menurutnya tak sepenuhnya salah, hal demikian kiranya jangan terlalu mendominasi hingga rakyat dilupakan.

“Kalau nanti justru menggunakan sistem tertutup anggota DPR sibuk melayani petinggi partai, apakah salah melayani petinggi partai? Tidak, tapi harus seimbang. Selain sibuk melayani petinggi partai harus sibuk melayani rakyat, dengan sistem Proporsional Terbuka ini menjadi seimbang,” tuturnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Mohon Siap-siap! Relawan Yakin Megawati Akan Jatuhkan Pilihan Soal Capres dari PDIP: Tidak Akan Lama Lagi!

Karenanya, Nusron menilai sistem saat ini yakni Proporsional Terbuka adalah sebuah jalan tengah terbaik untuk politik di Indonesia karena mengakomodir baik kepentingan Caleg ataupun partai itu sendiri.

“Menurut hemat saya, pemilu 2009-2019 yang menggunakan proporsional terbuka sudah baik dan menjadi jalan tengah,” jelas Nusron.

Baca Juga: Waduh Gawat! Anak Buah Megawati Cium Manuver Gerakan Nusantara Bersatu Relawan Jokowi: Ingin Menggalang Kekuatan untuk Menekan…

Untuk diketahui, sistem Pileg saat ini adalah Proporsional Terbuka yang artinya caleg dipilih langsung oleh masyarakat. Sedangkan sistem tertutup artinya masyarakat hanya perlu mencoblos partai dan partai sendiri yang menentukan siapa yang bisa mendapat kursi di legislatif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: