Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Program Hilirisasi Sawit Ini Berikan Penghematan Devisa Negara Lebih dari Rp300 Triliun

Program Hilirisasi Sawit Ini Berikan Penghematan Devisa Negara Lebih dari Rp300 Triliun Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI mengeluarkan surat edaran baru yang menyebutkan pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel dengan persentase sebesar 35% (B35) ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dan akan mulai berlaku pada 1 Februari 2023.

Kementerian ESDM menetapkan alokasi biodiesel untuk B35 pada 2023 mencapai 13,14 juta kL atau meningkat dari alokasi B30 pada tahun 2022 yang sebesar 11,02 juta kL. Hal ini disesuaikan dengan asumsi konsumsi diesel/Solar di Indonesia yang sepanjang tahun 2023 ini mencapai 37,56 juta kL atau naik 3% dari proyeksi pada 2022 yang sebesar 36,47 juta kL.

Baca Juga: UE Berulah, Ini Salah Satu Negara Potensial Pasar Minyak Sawit Baru Indonesia

Semenjak program biodiesel di Indonesia diimplementasikan, Kementerian ESDM mencatatkan beberapa manfaat, mulai dari aspek ekonomi serta lingkungan. Pada 2018, program biodiesel berhasil menghemat devisa senilai Rp26,67 triliun dan terus bertambah menjadi US$3,35 miliar (asumsi kurs Rp15.585/US$) atau Rp48,19 triliun pada 2019.

Sementara pada 2020, penghematan devisa mencapai US$4,8 miliar atau setara dengan Rp63,39 triliun. Di sepanjang 2021, Indonesia telah menjalankan B30 dan sukses menghemat US$4,54 miliar atau setara Rp70,75 triliun. Kementerian ESDM memprediksikan penghematan devisa pada tahun lalu mencapai US$7,82 miliar atau setara dengan Rp121,87 triliun. Dengan demikian, total penghematan devisa yang diperoleh sejak 2018–2022 diperkirakan mencapai Rp330,87 triliun.

Selain itu, program biodiesel juga turut membuka lapangan pekerjaan secara langsung bagi petani sawit yang tercatat mencapai 1,2 juta orang pada 2020. Program tersebut juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca mulai dari 5,61 juta ton CO2 pada 2018 hingga 14,25 juta ton CO2 pada 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: