Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO Nyinyirin Data, Biden Ngaku Khawatir Banget dengan Kondisi Covid di China

WHO Nyinyirin Data, Biden Ngaku Khawatir Banget dengan Kondisi Covid di China Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyuarakan keprihatinan tentang penanganan China terhadap wabah Covid-19 beberapa jam setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa China tidak melaporkan kematian akibat penyakit tersebut.

AS adalah salah satu dari lebih dari selusin negara yang telah memberlakukan pembatasan pada pelancong dari China sejak membatalkan kontrol Covid-19 yang ketat bulan lalu yang telah melindungi 1,4 miliar penduduknya dari virus selama tiga tahun.

Baca Juga: Digodok Serius, Joe Biden Kuak Jenis Kendaraan Tempur Baru untuk Ukraina

Pejabat kesehatan global sekarang mencoba untuk mengatasi wabah yang memenuhi rumah sakit dan membanjiri beberapa rumah duka, bertentangan dengan jumlah kematian virus resmi China yang rendah.

Mike Ryan, direktur kedaruratan WHO, mengatakan kepada media briefing pada hari Rabu (4/1/2023) bahwa angka saat ini yang diterbitkan dari China kurang mewakili rawat inap, pasien unit perawatan intensif dan kematian.

Berbicara beberapa jam kemudian, Biden mengatakan bahwa dia prihatin tentang bagaimana China menangani wabah tersebut.

"Mereka sangat sensitif ... ketika kami menyarankan mereka tidak begitu terbuka," katanya kepada wartawan saat berkunjung ke Kentucky.

Komentar dari WHO tentang kurangnya data adalah beberapa yang paling kritis hingga saat ini dan dapat menghasilkan tanggapan dari Beijing ketika mengadakan konferensi pers reguler kementerian luar negeri pada hari Kamis.

Tidak ada liputan langsung dari pernyataan WHO di media pemerintah China pada hari Kamis. Dalam pernyataan sebelumnya, pemerintah China telah mengecilkan parahnya situasi.

Global Times yang dikelola negara mengatakan dalam sebuah artikel pada hari Rabu bahwa infeksi Covid-19 telah memuncak di beberapa kota besar termasuk ibu kota, Beijing, mengutip wawancara dengan dokter di rumah sakit besar.

China melaporkan satu kematian Covid-19 baru di daratan pada hari Rabu, dibandingkan dengan lima kematian sehari sebelumnya, menjadikan jumlah kematian resminya menjadi 5.259.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: