Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom Umumkan Ramalan 2023 yang Suram, Siap-siap Pegangan!

Ekonom Umumkan Ramalan 2023 yang Suram, Siap-siap Pegangan! Ilustrasi berbelanja. | Kredit Foto: Getty Images/LordHenriVoton
Warta Ekonomi, London -

Dunia akan meluncur ke dalam resesi tahun depan karena sejumlah ekonomi akan berkontraksi karena melonjaknya biaya pinjaman yang diperkenalkan untuk memerangi inflasi, Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis (CEBR) yang berbasis di Inggris telah memprediksi dalam laporan terbarunya.

Perekonomian global melampaui 100 triliun dolar AS untuk pertama kalinya pada tahun 2022 tetapi akan terhenti pada tahun 2023 karena “pertempuran melawan inflasi belum dimenangkan,” sementara regulator akan terus menaikkan suku bunga, kata konsultan tersebut dalam Tabel Liga Ekonomi Dunia tahunannya.

Baca Juga: Alert, Pakar Buka-bukaan Krisis Energi dan Inflasi Tinggi: Ekonomi Eropa Bahaya...

“Kami berharap para gubernur bank sentral tetap berpegang pada senjata mereka pada tahun 2023 terlepas dari biaya ekonomi. Biaya menurunkan inflasi ke tingkat yang lebih nyaman adalah prospek pertumbuhan yang lebih buruk untuk beberapa tahun mendatang,” tulis direktur dan kepala peramalan di CEBR, Kay Daniel Neufeld, menulis.

Kesimpulan laporan tersebut lebih pesimistis daripada perkiraan terbaru oleh Dana Moneter Internasional (IMF), yang memperkirakan pada bulan Oktober bahwa lebih dari sepertiga ekonomi dunia akan berkontraksi pada tahun 2023.

CEBR, yang mendasarkan perkiraan pertumbuhan, inflasi, dan nilai tukarnya pada data dari IMF dan model internal, mengatakan bahwa "inflasi telah menjadi kisah ekonomi utama" tahun lalu.

Para analis memperingatkan bahwa "meskipun kita mulai melihat pertumbuhan harga melambat di beberapa ekonomi, volatilitas di pasar energi global dan inflasi inti yang mengakar menunjukkan bahwa itu akan tetap menjadi pusat perhatian pada tahun 2023 juga."

Konsultan tersebut juga memperkirakan bahwa China akan mengungguli AS dan menjadi ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2036 --enam tahun lebih lambat dari perkiraan sebelumnya, karena kebijakan nol-Covid negara tersebut dan meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Barat, yang telah memperlambat pertumbuhannya.

Menurut penelitian tersebut, ekonomi India akan menjadi yang terbesar ketiga secara keseluruhan pada tahun 2032 dan akan mencapai angka 10 triliun dolar AS pada tahun 2035.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: