Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkenalkan Tom Zhu, Pria Asal China yang Digadang-gadang Bakal Jadi CEO Tesla Pengganti Elon Musk

Perkenalkan Tom Zhu, Pria Asal China yang Digadang-gadang Bakal Jadi CEO Tesla Pengganti Elon Musk Kredit Foto: Twitter/Big Tesla

“Efisiensi dan pragmatisme adalah gaya perusahaan kami,” katanya dalam wawancara, yang merupakan salah satu dari sedikit Zhu yang muncul sejak bergabung dengan Tesla.

Dalam wawancara video terpisah tahun lalu oleh PCauto, portal berita swasta China, Zhu mengungkapkan lebih banyak tentang kehidupan pribadi dan gaya kerjanya.

Bos Tesla di China ini tidak memiliki gaya hidup yang mencolok. Dia tinggal di rumah sewa umum murah, membayar sewa bulanan kurang dari 2.000 yuan (Rp4,5 juta), karena dekat dengan pabrik Shanghai.

Tinggal dekat dengan tempat kerja cukup nyaman, kata Zhu dalam wawancara. Dia juga berkumpul dengan rekan kerja dan mulai bekerja pada pukul 6 atau 7 pagi, sering kali tinggal lebih dari tengah malam.

Dia juga mengungkapkan bahwa dia mengirim pesan ke Musk secara teratur, membahas masalah di tempat kerja atau rencana untuk masa depan, yang menurut Zhu membuatnya merasa sangat bersemangat.

Promosi yang dilaporkan Zhu terjadi setelah kinerja yang mengesankan oleh operasi Tesla di China.

Sejak 2014, Tesla berkembang pesat di pasar mobil terbesar di dunia. Pada 2019, mereka membangun Shanghai Gigafactory dalam waktu 10 bulan, dengan biaya 65% lebih murah daripada pabrik produksi Model 3 di Amerika Serikat.

Dalam beberapa tahun, itu menjadi pabrik produksi EV terbesar di planet ini.

Pada tahun 2021, Tesla mengirimkan 936.000 kendaraan secara global, lebih dari setengahnya berasal dari pabrik Shanghai.

Pada Agustus 2022, Musk mengatakan perusahaan telah memproduksi lebih dari tiga juta mobil, satu juta di antaranya berasal dari Shanghai. Pada bulan November, pabrik Shanghai menetapkan rekor pengiriman bulanan lebih dari 100.000 kendaraan. Semua itu dicapai setelah pembatasan Covid menyebabkan pabrik menghentikan sementara produksinya tahun lalu.

Penjualan Tesla di China juga mengalahkan ekspektasi. Selama tiga kuartal pertama tahun 2022, Tesla menghasilkan pendapatan sebesar USD13,6 miliar (Rp212 triliun) dari China, naik 51% dari periode yang sama tahun lalu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: