Gak Bisa Plin-plan, Sandiaga Uno Mesti ‘Cabut’ Segera dari Gerindra Jika Memang Niat Maju dalam Pilpres 2024
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai bisa relevan jika Sandiaga Uno memilih bergabung ke PPP dan memilih meninggalkan Gerindra.
Menurut Umam, Partai Gerindra adalah mesin politik yang didesain untuk memfasilitasi agenda kepentingan Prabowo Subianto.
Design organisasi kepartaiannya cenderung sentralistik dan lebih menunjukkan corak 'demokrasi terpimpin'.
Baca Juga: Sandi Ngaku Masih Kader Gerindra, Dasco: Tak Ada Kader Gerindra Mencalonkan di Partai Lain
Konsekuensinya, menurut dia, praktis tidak ada kontestasi internal untuk mendapatkan mandat partai sebagai capres Gerindra. Sebab, predikat capres Gerindra akan otomatis melekat pada diri Prabowo, hingga ia menghendaki regenerasi pada saatnya nanti.
"Dalam konteks ini, wacana capres Sandiaga melalui Gerindra menjadi tidak relevan," kata Umam kepada wartawan, Kamis (5/1/2023).
Karena, sambung dia, di dalam sangkar Gerindra ini, Sandiaga belum memiliki kapasitas dan ruang bermanuver. Terutama untuk memobilisasi kekuatan dan mengambil alih kepemimpinan Gerindra dari tangan Prabowo.
Baca Juga: Keputusan Sandiaga Uno Berlabuh di PPP dan Tinggalkan Gerindra Adalah Pilihan Tepat, Ini Alasannya
Artinya, dalam konteks Pilpres, ekspektasi tertinggi Sandiaga dari Gerindra akan berhenti pada level posisi cawapres untuk mendampingi Prabowo, sebagaimana Pilpres 2019 lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement