Sebut NasDem Tiba-tiba Jadi Partai Islam Usai Capreskan Anies, Omongan Fahri Hamzah Nyelekit: Kemarin Ngapain Aja Bos?
Fahri tidak mempermasalahkan bila Partai NasDem sudah mantap menggandeng Anies. "(Tapi) yang lain juga dong, sehingga dalam kontestasi ini gagasannya akan ditentang (diperdebatkan) orang," kata Fahri.
Ketua DPP Partai Gerindra Vasco Ruseimy selaku pembawa acara lantas mengungkit soal sepak terjang Partai NasDem yang sebelumnya mendukung Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
"Rakyat Indonesia ini cepat lupa ya. Dulu ada sebuah partai yang mendukung penista agama, sekarang didukung karena (mengusung Anies)," ujar Vasco.
Hal inilah yang kemudian diamini Fahri sebagai bentuk politik berbasis perasaan. "Begitu Anda menguat di perasaan ini, akan ada konsolidasi menguat di perasaan (lain)," terang Fahri.
"Makanya saya bilang, ekstrem kanannya Anies, ekstrem kirinya Ganjar. Karena di belakang Ganjar itu juga takut (terhadap kubu Anies). Terus ini apa? Perasaan, menemukan simbol," imbuhnya.
Fahri kemudian mengungkit perannya dalam membentuk kabinet rekonsiliasi yang berujung dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masuk ke kabinet Presiden Joko Widodo.
"Harusnya rekonsiliasi itu dirawat, tapi rupanya kan tidak selesai, ekstremnya masih ada," tandasnya, yang dalam hal ini diduga dimanfaatkan oleh Partai NasDem dan Anies untuk mendulang massa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Advertisement