Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepertiga Dunia Diproyeksikan Resesi di 2023, Suahasil Nazara: Kaki Indonesia Masih Kuat

Sepertiga Dunia Diproyeksikan Resesi di 2023, Suahasil Nazara: Kaki Indonesia Masih Kuat Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Suahasil Nazara menyampaikan Indonesia masih kuat di dalam menghadapi kondisi ekonomi di tahun 2023. Hal ini karena terjaganya defisit APBN di bawah 3%.

"Fakta bahwa APBN kita tutup di 2022 dengan defisit di bawah 3% itu membuat kaki kita itu kuat menghadapi 2023. Kenapa? Karena 2023 itu kita menghadapi harga komoditas yang turun, potensi penerimaan yang harus kita jaga, belanja yang harus tetap kita jaga juga. Tapi, kita tetap kuat untuk bikin pembiayaan [di] 2023," ujar Suahasil Nazara dalam acara Pertemuan Menteri Keuangan dengan Pemimpin Redaksi Media Massa, Jumat (6/1/2023), di Gedung AA Maramis, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Lo Kheng Hong Yakin Indonesia Tak Akan Resesi: Banknya Sehat-Sehat, Lihat Saja BCA, BRI, dan Mandiri

Menurut Suahasil Nazara, terjaganya defisit APBN ini adalah modal Indonesia untuk menjaga optimisme dan kewaspadaan di tahun 2023.

"Ini yang jadi modal kita untuk optimis dan tetep waspada karena sepertiga dunia diproyeksikan tidak akan baik-baik saja," tambahnya.

Wamenkeu pun menjelaskan perihal optimisme dan waspada sebagai narasi yang diangkat untuk tahun 2023.

"Mindset optimis dan waspada ini yang perlu kita ramu. Dua-duanya harus kita incorporate ke dalam seluruh action dunia usaha, action masyarakat. Yang mau belanja agar bisa belanja, yang mau usaha ya terus, bisa melihat kesempatan permintaan yang muncul [agar] segera ditangkap. Semoga ini bisa kita wujudkan," papar Suahasil Nazara.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Jomblo Gaji Rp5 Juta Hanya Kena Pajak 0,5%, Stafsus Menkeu Beber Cara Hitungnya

Suahasil Nazara mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga melakukan langkah optimis dan waspada di dalam keuangan negara. 

"Kalau kita masuk ke keuangan negara, optimis dan waspada dua-duanya jalan. Proyeksi penerimaan negara bukan pajak kita diturunkan itu adalah bentuk dari kewaspadaan. Tapi, penerimaan pajak tetap kita naikkan meskipun naiknya itu nggak spektakuler. Apakah itu berarti optimis? Ya, ada optimisme karena kita naikkan, tapi kewaspadaan kita juga ada. Yang namanya harga komoditas pasti memengaruhi Indonesia, perdagangan, dan seterusnya," katanya.

Penulis: Putu Rusta Adijaya

Reportase: Muhamad Ihsan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: