Nama Marshmellow semakin terkenal atau hits setelah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mempromosikan via lapak dia.
Marshmellow awalnya meredup dan tak dikenal kemudia Ganjar Pranowo mengungghanya di medsos seperti Instagram dan TikTok.
Berkat diikutkan dalam Lapak Ganjar kini Marsmellow kembali dikenal dan banyak yang menyukainya. Marshmellow, adalah nama jajanan yang identik sama dengan nama musisi DJ luar negeri yang juga hits di kalangan anak muda.
Program Lapak Ganjar memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya melalui Instagram Story Ganjar Pranowo. Story yang terpilih akan dibagikan ulang oleh akun @ganjar_pranowo.
Kini sang pemilk jajanan camilan Marsmellow, Yossie Redha Aldise, akhirnya bisa memanen hasil jerih payahnya.
Awalnya sempat stagnan penjualannya, namun tak henti bekerja keras lewat berbagai cara, salah satunya mengikuti Lapak Ganjar. Jajanan ini sempat viral di media sosial TikTok hingga ngehits.
Pengusaha muda asal Jalan Parangtritis km 7, Cabeyan, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DIY itu menceritakan bahwa usaha yang diberi nama Marshmellow Jogja, memproduksi camilan manis marshmellow berbahan baku bubuk galatin sapi, sirup jagung, gula dan lainnya.
“Awal mulanya saya ikut Lapak Ganjar saya follow akun pak Ganjar. Alhamdulillah direpost. Dampaknya itu lumayan. Meningkatnya follower. Teman dari sosial media juga tahu banyak tentang usaha saya. Alhamdulillah berdampak signifikan pada penjualan,” kata Yossie.
Dia biasa menjajakan camilannya di Alun-alun Kidul (Alkid) Yogyakarta setiap sore hingga malam ketika tidak hujan.
Ia pun sering didatangi pembeli yang kebanyakan adalah wisatawan. Mereka bisa membeli jajanan asal Prancis, Eropa itu dan kemudian menyantapnya dengan lahap.
"Kebanyakan wisatawan yang datang ke Jogja pembelinya. Mereka itu dari luar kota mungkin mereka lihat sosmed atau datang ke Alkid. Teman-teman menghubungi saya atau datang ke Alkid. Alkid itu tempat saya jualan sehari-hari. Setiap sore jam 5 sore sampai 10 malam. Kecuali kalau tidak hujan. Kalau tidak hujan, Alkid itu ramai pengunjung. Terutama wisatawan dari luar kota,” terangnya.
Tidak sedikit dari pembeli yang mengaku tahu jajanan produknya dari Lapak Ganjar atau media sosial yang direpost @ganjar_pranowo.
Pemuda ini juga membandingkan jauh sebelum ikut Lapak Ganjar, penjualannya stagnan. Namun setelah ikut Lapak Ganjar dan beredar viral di dunia maya, berpengaruh pada penjualan.
“Alhamdulillah setelah itu penjualannya meningkat. Jadi pertama, omzet meningkat, laba meningkat. Juga bisa nambah produksi, Alhamdulillah bisa nambah alat-alat produksi, promosi marketing, jumlah produksinya juga,” bebernya.
Dulu sebelum ikut Lapak Ganjar, Yossie rata-rata bisa mendapatkan pendapatan Rp 200ribu sekali jualan. Tapi sekarang usai ikut Lapak Ganjar, dia mampu meraup uang hingga Rp 350 ribu per sekali jualan.
“Hasilnya, bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, membantu orang tua, bisa ngasih adik dan membiayai sekolah adik saya. Alhamdulillah dari ikut Lapak Ganjar,” ucapnya.
Program Lapak Ganjar yang merupakan program dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk turut mempromosikan UMKM, menurutnya, sangat membantu UMKM Jogja, juga bisa mendorong, dan mempromosikan para UMKM yang sangat berdampak positif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement