KORNAS: Parpol Pendukung Sistem Proporsional Tertutup dan Terbuka Tidak Mewakili Aspirasi Rakyat!
Presidium Kongres Rakyat Nasional (KORNAS) Sutrisno Pangaribuan menyoroti soal kegaduhan di kalangan elite politik terkait sistem proporsional terbuka vs tertutup. Menurutnya baik pendukung sistem terbuka atau tertutup tidak mewakili aspirasi rakyat.
Sebagaimana diketahui, beberapa pihak melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi untuk mewujudkan sistem tertutup kembali diterapkan. Di sisi lain, delapan partai parlemen (Minus PDIP) telah menyatakan sikap menlolak sistem proporsional tertutup kembali diterapkan.
“Parpol pendukung Pemilu dengan sistem proporsional terbuka atau tertutup dipastikan tidak mewakili aspirasi rakyat. Mereka hanya sedang melakukan akrobat politik atas nama kepentingan rakyat,” ujar Sutrisno dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Senin (9/1/23).
Menurut Sutrisno, masing-masing pihak yang mendukung sistem terbuka atau tertutup sama-sama ingin memengtingkan keuntungan yang mereka bisa peroleh.
Ia juga meyakini, politik uang menurutnya akan sulit dihilangkan di antara dua kubu.
“Mereka yang pro terbuka berharap meningkatkan perolehan kursi di DPR, meskipun membiarkan praktik politik uang dalam merebut kursi. Sementara yang pro tertutup ingin mengulangi kesuksesan di Pemilu 1999 dan untuk menciptakan sistem otoritarian dalam Parpol. Politik uang akan terjadi dalam penentuan nomor urut di internal Parpol,” jelasnya.
Berdasarkan dinamika politik tersebut yang menurut Sutrisno "kekanak- kanakan", Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas) menyampaikan sikap sebagai berikut:
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement