Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konflik Rusia dan Ukraina Berpotensi Buat Sejumlah Komoditas Energi Melonjak

Konflik Rusia dan Ukraina Berpotensi Buat Sejumlah Komoditas Energi Melonjak Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan pada tahun 2023 beberapa harga komoditas energi seperti nikel dan batu bara akan melambung tinggi. 

Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran belum ada sinyal positif akan damainya Rusia dan Ukraina yang membuat beberapa suplai bahan baku energi terhambat.

"Di tahun 2023 harga komoditas kemungkinan akan melambung tinggi terutama pada barang tertentu seperti batu bara, nikel," ujar Ibrahim saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (10/1/2023). 

Baca Juga: Pengusaha Yakin Prospek Batu Bara Masih Cerah, Ini Alasannya

Ibrahim mengatakan untuk nikel sendiri dikarenakan Rusia merupakan salah satu negara pengekspor nikel terbesar di dunia di bawah Indonesia dan Filipina. 

Sebagaimana diketahui, Rusia adalah negara penghasil nikel dengan produksi mencapai 250.000 metrik ton. Angka produksi nikel Rusia juga dinilai setara dengan 9,25 persen produksi nikel dunia.

Cadangan nikel Rusia pun tembus di angka 7,5 juta metrik ton yang bahkan nilainya melebihi cadangan nikel Filipina. Sayangnya Rusia mengalami penurunan produksi nikel sejak beberapa tahun terakhir.

"Karena nikel berhubungan dengan Rusia dan Ukraina karena mereka negara terbesar kedua negara importir nikel, jadi karena itu ada di salah satu wilayah krimea yang dikuasai oleh Rusia," ujarnya. 

Selain nikel, komoditas lainnya yang akan melambung tinggi adalah batu bara akibat adanya musim dingin ekstrim di Eropa yang membuat mereka membutuhkan sumber energi cukup besar. 

Namun, karena adanya konflik tersebut membuat Rusia menutup keran ekspor energi ke beberapa negara Eropa.

"Musim dingin ekstrim di Eropa, sebagian Asia, dan Amerika yang membutuhkan energi yang cukup tinggi karena keran impor dari Rusia dihentikan sementara dan ini membuat harga batu bara condong mengalami kenaikan," ungkapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: