Dikenal Pernah Bersahabat, Sekarang Mahfud MD dan Rizal Ramli Saling Lempar Cacian dan Makian
Menko Polhukam Mahfud MD terciprat kritik usai terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja yang baru saja diterbitkan Presiden Jokowi.
Kritik ini bahkan datang dari kawan lamanya Rizal Ramli. Menurut Rizal dengan adanya perpuciptaker jelas telah terjadi pelecehan terhadap putusan MK.
“Miris sekali Profesor Mahfud MD sebagai mantan ketua MK bukannya mencegah tapi malah bersekongkol melawan konstitusi,” kata Rizal melansir dari youtube channel, Refly Harun, Selasa (10/01/22).
Mahfud MD tidak terima akan keritik ini dan mengeluarkan satu statement yang keras sekali.
“Mahfud blak-bakan menyebut Rizal Ramli makin ngawur dan bodoh sesekali. Ia bilang perlu dilawan, jadi dia bilang (Rizal) itu goblok dan bodoh, kata Refly.
Mahfud menjelaskan selama ini memang sengaja dirinya diam ketika dikritik oleh Rizal Ramli. Namun semakin lama, Mahfud menilai kritik yang disampaikan oleh pakar ekonomi itu semakin melenceng dan menjurus fitnah.
"Anda RR merajalela ngawurnya karena didiamkan sehingga merasa pintar. Saya tahulah Anda itu siapa. Sebodoh apa pun tak mungkinlah, selama punya otak, kita mengatakan bahwa orang yang masuk kekuasaan jadi iblis," tulis Mahfud dalam akun Twitternya.
Rizal Ramli saat berada di Medan, Senin (21/3/2022).
"Saya tidak anti kritik. Tapi kalau orang menjawab dan mengkritik balik jangan dituding anti kritik, ya," tambah dia.
Puncaknya, eks Menko Perekonomian itu mengungkit pernyataan Mahfud yakni 'setiap orang yang masuk kekuasaan menjadi iblis'. Padahal, Mahfud tidak berkata demikian.
Mahfud menjelaskan, ketika menjabat sebagai Ketua MK, dirinya menyoroti isu pemilihan langsung karena bisa membuat seorang malaikat menjadi seperti iblis.
Mahfud menyoroti maraknya money politic saat pemilu. Untuk itu, menurut dia, sistem pemilihan tersebut harus bisa diubah.
"Di antara pidato saya sebagai Ketua MK yang menangani ratusan kasus sengketa pilkada pada waktu itu, saya bilang begini, "sistem ini harus diubah, karena kalau sistemnya masih seperti ini, malaikat pun masuk ke dalam sistem seperti ini akan menjadi iblis," kata Mahfud.
"Waktu itu yang saya bilang, jika sistem pilkada tidak diubah maka "malaikat pun kalau masuk ke dalam sistem bisa jadi iblis". Waktu itu (2012) sebagai Ketua MK saya sampaikan itu sebagai usul agar sistem pilkada diubah, sebab sistem yang ada mendorong kepala daerah korupsi sehingga banyak yang masuk penjara," jelas Mahfud.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement