Nasdem langsung memberikan jawaban atas sindiran yang dilontarkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat perayaan HUT ke-50 partai moncong putih itu. Bahkan, jawaban itu langsung diposting di akun Twitter resmi Nasdem beberapa jam usai pidato Mega.
Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan, mendeklarasikan pasangan atau calon presiden untuk pemilu memang bukan sesuatu yang baru bagi Partai Nasdem. Bahkan, memang memiliki tradisi untuk menyampaikannya ke publik sejak awal.
"Nasdem memiliki tradisi untuk kemudian mempublikasikan kandidatnya sejak awal sebelum koalisi biar kita tidak beli kucing dalam karung," kata Willy, Rabu (11/1).
Willy menekankan, ini merupakan tradisi yang senantiasa dijaga Partai Nasdem. Apalagi, ia menerangkan, selama ini emosi partai-partai kerap kali dibiarkan diaduk sampai di ujung soal siapa dikawinkan siapa, siapa dijodohkan siapa.
Partai Nasdem, lanjut Willy, hadir untuk kemudian mendekonstruksi realitas-realitas yang kemudian mengaduk melodramatik dalam dunia politik Indonesia. Tujuannya, ia menegaskan, terjadi pendidikan politik bagi masyarakat.
Terlebih, ia mengingatkan, tokoh-tokoh yang dapat dipilih untuk diusung sebagai capres atau cawapres memiliki rekam jejak yang bisa dilihat. Sehingga, waktu bisa dimanfaatkan untuk mempelajari masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
Willy menekankan, Partai Nasdem saat periode kedua Presiden Joko Widodo sudah mendeklarasikan sejak 2017. Kemudian, Ridwan Kamil untuk Gubernur Jawa Barat atau Khofifah Indar Parawansa untuk Gubernur Jawa Timur dideklarasi sejak awal.
"Nasdem yang pertama kali endorse," ujar Willy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement