Innalillahi... Kabul Berantakan Dipenuhi Puing dan Mayat Usai Ledakan Dahsyat
Sebuah ledakan di ibu kota Afghanistan, Kabul, menewaskan beberapa orang pada Rabu (11/1/2023), lapor media lokal.
Ledakan itu tampaknya terjadi di luar gedung kementerian luar negeri pemerintah Taliban, dengan foto-foto dari tempat kejadian konon menunjukkan jalan yang dipenuhi puing-puing dan mayat.
Baca Juga: Bisa Bernapas Lega, Alhamdulillah Indonesia Konsisten Bantu Palestina hingga Afghanistan
Seorang juru bicara kepolisian Kabul mengkonfirmasi kepada Ariana News bahwa ledakan itu terjadi di luar kementerian luar negeri dan "menimbulkan korban".
Kantor berita Afghanistan membagikan foto setelah serangan itu, di mana sekitar sepuluh mayat terlihat berserakan di jalan di luar tembok benteng kementerian.
Pada saat penulisan, baik kementerian maupun pejabat tingkat atas Taliban tidak mengomentari ledakan itu.
BREAKING: #explosion in #Kabul city
— Ariana News (@ArianaNews_) January 11, 2023
Residents of Kabul have reported hearing a loud explosion the city center at about 3:40 pm.
Sources say that the explosion occurred near the Ministry of Foreign Affairs, but officials have not yet provided details.
Image: Social media pic.twitter.com/Beysbgf6RF
Tidak ada kelompok bersenjata yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu, tetapi AFP melaporkan bahwa itu adalah perbuatan seorang pembom bunuh diri, dan "sekitar 20 orang" tewas.
Laporan di media sosial menunjukkan bahwa pejabat Taliban mungkin sedang bertemu dengan delegasi China pada saat ledakan itu. Sementara laporan itu belum dikonfirmasi, para diplomat Taliban dan China bertemu di Kabul pekan lalu untuk menandatangani kesepakatan ekstraksi minyak.
Situasi keamanan di Kabul tetap genting sejak Taliban kembali berkuasa setelah penarikan militer AS pada 2021. Sebuah ledakan mematikan terjadi di luar bandara militer di kota itu pada awal bulan, sementara serangan bom dan penembakan di sebuah hotel pada bulan Desember menewaskan lima warga negara China dan beberapa personel militer dan polisi Afghanistan.
ISIS-K, cabang regional dari kelompok teror Negara Islam, mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut, serta serangan bunuh diri di kedutaan Rusia di Kabul pada bulan September, di mana dua staf kedutaan tewas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement