- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Viral Bukti Dugaan Korupsi Beras Bansos DKI di Era Anies Baswedan, Jhon Sitorus: Buzzer Yohannes Sedang Dig Dug Serrr
Pegiat media sosial Jhon Sitorus menanggapi viralnya penemuan bukti dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 berupa ribuan ton beras rusak ditimbun dalam sebuah gudang. Sebelumnya, bukti-bukti ini diungkap Rudi Valinka yang menuding adanya korupsi di era Gubernur Anies Baswedan.
"Buzzer Yohannes sedang dig dug serrr. Bingung mau menangkal pake bahasa apa?," tandasnya.
Baca Juga: Mencuat Dugaan Korupsi Bansos di Era Anies, Begini Respons Heru Budi
Sebelumnya, Pegiat media sosial Rudi Valinka membongkar bukti-bukti penimbunan beras diduga milik Pemprov DKI Jakarta ini di Twitter yang kemudian viral. Ia menduga penganggaran bansos itu pada tahun 2020 silam.
"Selamat Pagi 'Dugaan Korupsi Beras Bansos DKI 2020'. Hampir 2 hari ini sudah 4 juta akun yang membaca kasus ini," ucapnya dalam unggahannya di Twitter, Rabu, (11/1/2023).
Dia juga menyindir para buzzer yang hanya diam.
"Media besar yang biasanya asal copas twit viral menjadi diam, BuzzeRp Yohanies yang selama ini Kamikaze bela junjungannya menjadi Bisu. Ada apa yah?," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Rudi Valinka membeberkan temuan dugaan korupsi program bansos pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp2,85 Triliun
Dia mengatakan, semua berawal dari informasi whistle blower yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020 yang masih tersimpan di Gudang sewaan di Pulogadung.
Latar belakang Bansos DKI tahun 2020 itu kata dia untuk penanggulangan dampak Covid-19 yang terjadi di Jakarta yang diambil dari APBD DKI senilai Rp3,65 Triliun dalam bentuk paket sembako.
Dia menyebut, Dinas Sosial DKI menunjuk 3 rekanan terpilih untuk menyalurkan paket sembako senilai Rp3,65 Triliun lewat Perumda Pasar Jaya, PT food station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi.
"Porsi terbesar diberikan kepada Perumda Pasar Jaya senilai Rp2,85 Triliun, mengapa," ujarnya.
Lebih jauh kata dia, tidak ada alasan spesifik mengapa Dinsos DKI memberikan porsi yang sangat besar kepada Pasar Jaya.
"Apakah karena status perusahaan yang masih Perum (perusahaan umum) sehingga lebih mudah untuk administrasi cawe-cawenya, nanti akan kita lihat di penjelasan selanjutnya," ungkapnya.
Baca Juga: Dari Bansos Hingga Pelatihan Kerja, Mensos Risma Ungkap Caranya Berantas Kemiskinan Setahun Belakang
Rudi juga mengungkit soal pernyataan Gubernur DKI saat itu soal bansos 2020 yang katanya ada daging sapi yang menurut Rudi bohong. Dia mengaku telah mendapatkan informasi lokasi gudang penyimpanan beras bansos milik Perumda Pasar Jaya.
Ketika meluncur ke TKP lokasinya di kawasan Industri Pulogadung Jaktim, gudang ini konon disewa oleh pasar jaya yang sangat sunyi dan dijaga oleh security.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement