Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alfamidi Cari Dana Jumbo Hingga Triliunan Rupiah, Begini Rencana Mini Market Besutan Konglomerat Djoko Susanto

Alfamidi Cari Dana Jumbo Hingga Triliunan Rupiah, Begini Rencana Mini Market Besutan Konglomerat Djoko Susanto Kredit Foto: Bizhare
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten pemilik gerai mini market Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) berencana untuk mencari dana dari pasar modal melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atua rights issue

Dalam aksi korporasi ini perusahaan besutan konglomerat Djoko Susanto akan menerbitkan saham baru sebanyak 461,17 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Midi Utama Indonesia Tbk, Suantopo Po mengungkapkan jika rights issue akan dieksekusi perusahaan setidaknya 12 bulan sejak persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). 

Baca Juga: Djoko Susanto Gelontorkan Ratusan Miliar Buat Serok Saham Alfamart

“Ketentuan penambahan modal dengan memberikan HMETD, termasuk harga pelaksanaan final dan jumlah saham baru yang akan diterbitkan bakal diungkapkan dalam prospektus,” ujar Suantopo, dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Kamis (12/1/2023). 

Jika menghitung dengan harga saham MIDI saat ini yang berada di posisi Rp3.680 per lembar saham, maka perseroan diperkirakan akan mengincar perolehan dana Rp1,69 triliun.

"Dana tersebut akan digunakan perseroan setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya untuk modal kerja dan pengembangan usaha perseroan serta investasi di entitas anak. 

Baca Juga: Perdana dalam Sejarah, Pemilik Alfamart Masuk 10 Besar Orang Terkaya di Indonesia, Segini Kekayaannya!

Sehingga, right issue dianggap akan memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan secara konsolidasian. Antara lain memperkuat struktur permodalan perseroan khususnya meningkatkan kemampuan kas untuk memenuhi kebutuhan modal kerja sehingga memberi nilai tambah bagi pemegang saham.

“Setelah pelaksanaan right issue, pemegang saham perseroan yang tidak mengeksekusi hak dalam aksi tersebut, akan mengalami dilusi kepemilikan maksimum 13,79 persen,” tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: