Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambut World Data Privacy, VIDA Tegaskan Pentingnya Tingkatkan Digital Trust pada Gen Z

Sambut World Data Privacy, VIDA Tegaskan Pentingnya Tingkatkan Digital Trust pada Gen Z Kredit Foto: Unsplash/Jefferson Santos
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menyambut World Data Privacy Day yang jatuh pada 28 Januari, penyedia identitas digital di Indonesia, VIDA kembali mengajak pemerintah dan industri untuk meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan kepercayaan digital (digital trust) di kalangan publik, khususnya di kalangan Gen Z yang saat ini berusia 17-25 tahun.

Meski dikenal sebagai generasi digital native yang melek teknologi, sebuah survei yang dilakukan pada Oktober 2022 (Survei Indikator Politik Indonesia) mencatat bahwa sebanyak 78,4% responden Gen Z menganggap data pribadi mereka tidak aman di internet, dan lebih dari 30% Gen Z menyatakan ragu-ragu terkait dengan jaminan kerahasiaan terhadap data pribadi yang didaftarkan dalam aplikasi.

Selain itu, studi dari National CyberSecurity Aliiance (NCSA) mencatat bahwa 51% Gen-Z di Amerika Serikat dan Inggris lebih cenderung pernah menjadi korban dari serangan siber dibandingkan dengan kaum Baby Boomers yang hanya 21% saja. Terkait hal ini, peningkatan digital trust perlu dilakukan sebagai langkah menghadapi ancaman siber yang kian marak, termasuk mencakup pencurian dan penyalahgunaan identitas.

Baca Juga: Awas! Industri Kesehatan Berpotensi Jadi Sasaran Empuk Kejahatan Siber di 2023

"Pola kebiasaan Gen-Z dalam beraktivitas di dunia maya lebih mudah dibentuk jika dibandingkan dengan generasi-geneari pertama yang mengadopsi berbagai fitur-fitur terbaru. Tentunya hal ini perlu menjadi perhatian agar generasi muda tersebut dapat lebih mengenali potensi ancaman siber sehingga dapat memegang tanggungjawab yang lebih besar di masa yang akan datang," tutur Chief Revenue Officer VIDA, Adrian Anwar dalam media rilis pada Kamis (12/1/2023).

Selaras dengan ini, Co-Founder & Chief Operating Officer VIDA, Gajendran Kandasamy mengingatkan bahwa kesadaran akan pentingnya data pribadi dapat dimulai dari ketelitian masyarakat khususnya generasi milenial dan Gen-Z sebelum menggunakan aplikasi dan layanan digital dengan membaca syarat dan ketentuan sebelum memberikan konsen penggunaan data pribadinya.

Masyarakat pun juga perlu memperhatikan ke mana mereka memberikan data pribadinya dan apakah pihak tersebut telah bersertifikasi dalam mengelola data pribadi penggunanya.

Namun meskipun penggunaan layanan digital berperan sebagai garda terdepan dalam perlindungan data pribadi mereka sendiri, usaha mitigasi kejahatan siber terkait data pribadi juga perlu didukung dengan ketersediaan inovasi teknologi yang sesuai dengan tren terkini oleh para pelaku bisnis digital.

Pemenuhan akan tuntutan keamanan siber perlu diperhatikan untuk mencegah potensi munculnya keraguan terhadap layanan digital yang berujung pada keengganan dalam melakukan transaksi digital. Potensi tren inilah yang menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan pelaku bisnis di tengah maraknya transformasi digital, mengingat hal ini dapat memengaruhi ekspansi atau peningkatan skala bisnis.

"VIDA saat ini berkomitmen untuk merangkul lebih banyak masyarakat dari berbagai kalangan untuk masuk ke dalam ekosistem digital terkhusus pelaku bisnis, pemerintah, dan generasi muda. Melalui komitmen ini, VIDA fokus mewujudkan transformasi digital dan kesadaran keamanan siber yang tidak hanya terbatas pada kalangan tech savvy namun juga mencakup golongan underserved, sehingga No One Left Behind. Dengan begitu, kita dapat lebih siap untuk menyongsong masa yang akan datang untuk menjadi negara maju," pungkas Adrian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: