Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AHY Sebut Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Hanya akan Rampas Hak Rakyat

AHY Sebut Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Hanya akan Rampas Hak Rakyat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjabarkan alasan partainya menolak pengembalian sistem Pemilu dari proporsional terbuka, ke sistem proporsional tertutup. 

“Hari Minggu lalu, para pemimpin dari tujuh partai politik berkumpul untuk membahas isu ini. Partai Demokrat sejak awal menolak dengan tegas wacana sistem Pemilu proporsional tertutup,” kata AHY melalui keterangan tertulisnya, Jumat (13/01/22). 

“Sekali lagi, kami menolak sistem Pemilu proporsional tertutup. Ada dua alasan kenapa kami menolaknya,” kata dia. 

Baca Juga: Partai Demokrat Bakal Kumpul Besar-besaran Termasuk dengan SBY Selama 3 Hari, Fix Bahas Pencapresan Anies-AHY?

“Yang pertama, jangan sampai ada hak rakyat dalam kehidupan demokrasi ini yang dirampas. Jika terjadi sistem Pemilu Tertutup, maka rakyat tidak bisa memilih secara langsung wakil-wakil rakyatnya,” jelasnya. 

Pasalnya, warga negara kita tidak memiliki hak ataupun tidak bisa memilih wakil-wakil rakyatnya secara langsung, solah-olah dipaksa untuk membeli kucing dalam karung.

“Bukankah ini yang juga sudah kita Terus perjuangkan di masa reformasi agar masyarakat benar-benar bisa menggunakan haknya untuk memilih orang dan wakil rakyat yang dianggap terbaik, bisa membawa aspirasi diri dan kelompoknya,” tambahnya.

Alasan kedua secara internal, setiap partai politik termasuk Partai Demokrat kata AHY tentunya punya kepentingan untuk bisa menjaga moril dan semangat dari kader-kadernya yang tengah berjuang untuk mengikuti kontestasi pemilihan anggota legislatif.


Baca Juga: AHY Bau-bau Sad Ending, Aspirasi NasDem Maunya Tokoh NU yang Jadi Cawapres Anies: Khofifah Atau Yenny Wahid?

“Jangan sampai mereka yang berjibaku, berusaha, dan berjuang untuk mendapatkan suara, kemudian rontok semangatnya karena sistem yang berubah secara tiba-tiba,” kata dia. 

“Atas dua alasan tadi, kita berharap sistem proporsional terbuka bisa tetap dijalankan sesuai dengan undang-undang yang berlaku hari ini,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: