Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Punya 37.000 Gerai di 100 Negara, Dua Keluarga Pendiri Subway Sudah Kaya, Makin Kaya Lagi!

Punya 37.000 Gerai di 100 Negara,  Dua Keluarga Pendiri Subway Sudah Kaya, Makin Kaya Lagi! Kredit Foto: Reuters/Andrew Winning
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dua keluarga pendiri Subway dapat melihat miliaran dolar datang ke kantong pribadi mereka karena penjualan rantai sandwich ini.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa rantai makanan cepat saji tersebut menyewa penasihat untuk mengeksplorasi kemungkinan penjualan. Orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Journal bahwa transaksi tersebut dapat bernilai lebih dari USD10 miliar (Rp151 triliun).

Subway didirikan oleh mendiang Fred DeLuca dan Dr. Peter Buck. Selama lebih dari 50 tahun, keluarga DeLuca dan Buck telah memiliki merek yang berbasis di Connecticut.

Melansir Fox Business di Jakarta, Jumat (13/1/23) seorang juru bicara Subway mengatakan kepada FOX Business bahwa sebagai perusahaan swasta, mereka tidak mengomentari struktur kepemilikan dan rencana bisnis.

Baca Juga: Miliarder Mark Cuban Prediksi Taktik Manipulasi Pasar Wash Trade Bakal Guncang Industri Crypto!

"Kami terus fokus untuk memajukan merek dengan perjalanan transformasi kami untuk membantu franchisee kami menjadi sukses dan menguntungkan," kata juru bicara tersebut.

Subway berdiri pada tahun 1965, ketika Buck meminjamkan DeLuca USD1.000 dana awal untuk membantu menciptakan bisnis yang akhirnya berubah menjadi jaringan restoran yang memiliki lebih dari 37.000 lokasi di lebih dari 100 negara, bersama dengan jaringan pewaralaba berjumlah lebih dari 20.000.

Buck dan DeLuca beralih ke model waralaba kira-kira sembilan tahun kemudian, setelah membuka 16 toko di Connecticut.

DeLuca bertanggung jawab atas Subway selama puluhan tahun, dengan saudari Suzanne Greco menjadi CEO pada tahun 2015, di tahun DeLuca meninggal. Forbes pun memperkirakan kekayaan bersihnya menjadi USD2,5 miliar tahun itu.

Greco keluar dari posisinya pada 2018 untuk pensiun. Perusahaan kemudian memiliki John Chidsey, yang sebelumnya memimpin Burger King, mengambil peran kepala eksekutif di Subway yang terus dia pegang sampai sekarang.

Pada November 2021, Subway mengumumkan kematian Buck yang berusia 90 tahun. Kekayaan fisikawan nuklir itu diperkirakan mencapai USD1,7 miliar (Rp25,7 triliun), menurut Forbes.

Perusahaan itu melaporkan pada bulan Oktober bahwa dibandingkan dengan jangka waktu tiga bulan yang sama tahun sebelumnya, penjualan toko yang sama mengalami lonjakan lebih dari 8% selama kuartal ketiga.

Langkah terbaru oleh perusahaan termasuk menguji mesin penjual sandwich interaktif, tanpa pengawasan di University of California, San Diego pada September 2022 dan meluncurkan menu "Subway Series" yang menampilkan 12 opsi baru pada Juli 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: