Mahfud lalu menceritakan isi pembicaraannya dengan Sekjen KPU Bernard Dermawan. "Jangan main-main loh, semua partai, kalau satu diberi begini, yang lain diberi begini. Jangan Anda terima pesanan dari orang lain. Nah, itulah sebabnya banyak formulir berubah. Itu saya negur, bukan saya intervensi," ujar eks ketua MK itu.
Mahfud menyebut ia menelepon Bernard Dermawan pada 10 November 2022 dan tidak pernah menghubungi lagi setelah itu. "Sepuluh November sekali saja ketika partai-partai mengadu kepada saya, 'Pak, partai saya tidak masuk'. Kenapa? 'Ada pesanan dari ini'. Pak partai saya tidak masuk, tapi dimasukkan. Saya tidak mau tahu itu benar atau tidak, tapi saya telepon tanggal 10 November dan tidak lebih dari itu," kata Mahfud.
Apabila Hadar Nafis Gumay memiliki bukti soal dugaan intervensi tersebut, menurut Mahfud, yang bersangkutan harus membuktikannya. "Pak Hadar kenapa tidak telepon saya? Orang dia sahabat saya. Betul Bapak ikut? Saya beri tahu. Saya ikut menegur karena dia disinyalir melenceng, bukan saya menyuruh partai ini masuk atau tidak masuk," ujar Mahfud.
Dia pun menegaskan pemerintah tidak melakukan intervensi apa pun terhadap KPU. "Ndak ndak akan intervensi. Kalau ada, lapor ke saya aja. Siapa yang intervensi?" kata Mahfud.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement