Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suara Anies Mandek di Wilayah Krusial, LSN: Kisruh Elit Partai Soal Cawapres Biang Keroknya

Suara Anies Mandek di Wilayah Krusial, LSN: Kisruh Elit Partai Soal Cawapres Biang Keroknya Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meskipun Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Demokrat sudah menyatakan bahwa Anies Baswedan akan maju sebagai capres pada pemilu 2024, kedua partai tersebut masih berdebat perihal siapa yang akan mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Hal ini, menurut Lembaga Survei Nasional (LSN), menyebabkan suara Anies Baswedan mengalami stagnan.

"Melalui analisis temuan media monitoring ada beberapa faktor penyebab suara Anies stagnan di pulau Jawa, di antaranya kisruh internal elit partai (Nasdem dan Demokrat) terkait siapa cawapres untuk Anies," kata Direktur Eksekutif LSN, Gema N Bakry, dalam konferensi pers virtual seperti dilansir dari Fajar, Minggu, 15 Januari 2023.

Baca Juga: Survei LSN: Prabowo Menang Telak Atas Ganjar dan Anies di Jawa Barat

Ia melanjutkan faktor lainnya, yaitu menurunnya intensitas eksposur Anies di media sosial dan media mainstream sehingga publik mempertanyakan keseriusan Anies untuk maju dalam Pilpres mendatang.

Baca Juga: Lempar Wacana Cawapres Anies dari Tokoh NU ke Publik, NasDem Malah Tak Bilang PKS dan Demokrat

Survei terbaru LSN menempatkan posisi suara Anies Baswedan paling bontot di Provinsi Jawa Timur dengan 13,5% jauh berbanding terbalik dengan dua pesaingnya, Prabowo Subianto (42,1%) dan Ganjar Pranowo (41,9%).

Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat, suara Anies juga stagnan di 24,8% tertinggal dari Prabowo Subianto (58,4%) namun tetap unggul di atas Ganjar Pranowo (13,2%).

Diketahui, survei LSN dilakukan pada 2-11 Januari 2023 di enam provinsi yang ada di seluruh Pulau Jawa dengan total responden sebanyak 810.

Baca Juga: Koalisi Perubahan Terancam Bubar, Anies Baswedan Gagal Maju Capres 2024?

Sampel diambil secara acak bertingkat (multistage random sampling). Sementara itu, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka.

Nasdem pernah mengusulkan Koalisi Perubahan dideklarasikan 10 November 2022. Sayangnya saat itu, Demokrat dan PKS belum siap. Sosok pendamping Anies masih dalam pembahasan panjang, menghitung dan mempertimbangkan siapa yang ideal. Namun yang pasti, partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan sudah sepakat Anies Baswedan yang menjadi capresnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: