Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyampaikan komitmennya untuk mendukung program hilirisasi industri berbasis sumber daya alam (SDA).
Hal tersebut disampaikan Ketua Himbara Sunarso dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Sunarso mengungkapkan Presiden menekankan bahwa hilirisasi industri yang berbasis ekstraksi SDA tidak bisa berhenti, dan harus terus dilanjutkan.
“Maka industri perbankan komit untuk mendukung proses hilirisasi agar seluruh rangkaian nilai tambahnya dinikmati oleh masyarakat Indonesia,” ujar Sunarso.
Sunarso yang juga menjabat sebagai direktur utama BRI optimistis bahwa kinerja perbankan sepankang 2022 tetap solid dan tumbuh agresif dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Hal itu tercermin dari membaiknya kualitas aset yang dikelola.
“Itu semua tidak lepas dari kebijakan dari OJK juga termasuk juga memperpanjang masa berlakunya relaksasi untuk penentuan kualitas aktiva produktif dan itu memang diperlukan,” ungkapnya.
Baca Juga: Setelah Nikel dan Bauksit, Jokowi Siapkan Larangan Ekpor Tembaga
Untuk mencapai pertumbuhan yang sehat, Himbara memiliki strategi khusus yang disebut dengan soft landing strategy. Perbankan akan tumbuh secara selektif dan ditopang oleh cadangan yang memadai.
“Untuk mengantisipasi apabila terjadi pemburukan-pemburukan akibat kondisi ekonomi yang diproyeksikan menghadapi ketidakpastianm,”tambahnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengungkapkan soal rencana pemerintah menghentikan ekspor konsentrat tembaga pada pertengahan tahun ini. Jokowi menegaskan Indonesia memiliki rencana jangka panjang untuk mendorong industrialisasi atau hilirisasi termasuk untuk sektor komoditas mineral.
Pemerintah telah melarang ekspor bijih nikel pada awal 2020 lalu. Kebijakan ini pun membuat Indonesia digugat oleh Uni Eropa di WTO. Menyikapi hal ini, Jokowi memastikan Indonesia belum akan berhenti dengan kebijakan hilirisasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Advertisement