Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Panas, Demokrat Sentil Omongan Waketum NasDem Soal Cawapres Anies: Lama-lama Koalisi Ini Bubar...

Bikin Panas, Demokrat Sentil Omongan Waketum NasDem Soal Cawapres Anies: Lama-lama Koalisi Ini Bubar... Kredit Foto: Instagram/Jansen Sitindaon

Ia mengemukakan, jika cawapres bukan berasal dari partai, tidak akan ada kontrak politik. Apalagi menurutnya, Anies pun bukan kader partai tertentu sehingga cawapresnya lebih baik juga bukan kader partai politik.

"Terus kemudian kalau salah satu elite partai minta cawapresnya diambil dari partainya, terus kalau dua partai gimana? Akibatnya yang terjadi adalah transaksional kan, kita ingin menghilangkan hal-hal seperti itu," ujarnya.

Baca Juga: Demokrat Buka Suara soal NasDem Cari Calon Cawapres Anies Selain AHY

Di kesempatan berbeda, Achmad Ali juga mengatakan penentuan sosok cawapres harus fokus pada kriterianya. "NasDem setuju untuk mencari calon presiden itu tidak perlu jangan kita mengedepankan figur, tapi kita betul-betul tentukan dulu kriteria yang disepakati bersama. Setelah itu baru kriterianya kita cocokkan dengan figur-figur yang ada," ujar dia.

Lebih lanjut, Ali menyinggung soal kriteria cawapres Anies harus berpengalaman di pemerintahan. Dia tidak berharap sosok cawapres Anies harus belajar dulu saat terpilih menjadi pemimpin nasional.

"NasDem memastikan ingin cawapres itu adalah orang yang berpengalaman di pemerintahan. Karena ketika kemudian terpilih dia harus mampu membantu presiden dalam menggerakkan pemerintahan supaya terjadi sinergitas," ujarnya.

"Kita tidak berharap kalau orang yang belum berpengalaman ketika terpilih dia butuh waktu untuk belajar dulu," katanya.

Untuk diketahui, hingga kini Partai Demokrat tetap mengusung ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono untuk mendampingi Anies Baswedan maju pada Pilpres 2024 mendatang.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: