Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Ekspor Tahun 2022 Tinggi, Indonesia Pecahkan Rekor Surplus Terbesar Neraca Perdagangan

Kinerja Ekspor Tahun 2022 Tinggi, Indonesia Pecahkan Rekor Surplus Terbesar Neraca Perdagangan Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Penurunan nilai ekspor nonmigas Desember 2022 terjadi karena adanya pelemahan pada seluruh sektor. Pada periode ini, ekspor sektor pertanian turun sebesar 12,09 persen, ekspor sektor industri pengolahan turun sebesar 1,12 persen, dan ekspor sektor pertambangan mengalami pelemahan sebesar 6,61 persen MoM.

Pelemahan ekspor Desember 2022 dipicu penurunan ekspor beberapa produk, antara lain kopi, teh, dan rempah-rempah (HS 09) turun 22,11 persen; bahan kimia anorganik (HS 28) turun 20,90 persen; logam mulia; perhiasan/permata (HS 71) turun 11,61 persen; pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS 61) turun 10,67 persen; serta lemak dan minyak hewan/nabati termasuk minyak sawit (HS 15) yang turun 9,47 persen MoM.

Baca Juga: Ekspor RI Tembus US$291,98 Miliar Sepanjang 2022, BPS: Tapi Pertumbuhannya Melambat

Di tengah pelemahan ekspor ini, terdapat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang masih mengalami peningkatan cukup signifikan. 

Mendag Zulhas juga mengungkapkan, Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia. Pada Desember 2022, nilai ekspor nonmigas negara mitra tersebut tercatat sebesar sebesar US$9,92 miliar dan berkontribusi sebesar 44,39 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.

Baca Juga: Akhirnya! Mendag Zulhas Umumkan 15 Ribu Ton Kedelai Impor Bakal Datang Akhir Pekan Ini

Adapun beberapa negara lain tujuan ekspor nonmigas yang masih mengalami peningkatan ekspor pada Desember 2022 antara lain Spanyol yang naik 91,84 persen, Pakistan naik 58,36 persen, Inggris naik 48,34 persen, Vietnam naik 21,63 persen, dan Singapura naik 16,66 persen.

"Ditinjau dari kawasan, penguatan ekspor nonmigas terbesar terjadi ke Asia Barat yang naik 207,93 persen; Eropa Utara (34,12 persen MoM); dan Eropa Selatan (15,08 persen MoM)," ujar Mendag Zulhas.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: