Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan untuk mencapai target mengurangi emisi yang cukup ambisius, dibutuhkan kemampuan pendanaan yang besar pula.
Pasalnya, tidak semua negara punya kapasitas untuk itu. Negara maju, negara berkembang, dan negara belum berkembang punya kemampuan yang berbeda dalam pendanaan.
"Di sini kita memerlukan bantuan dan dukungan dari organisasi keuangan untuk menciptakan keseimbangan global melalui mobilisasi pendanaan dengan mekanisme yang sederhana dan lebih mudah dipahami, sehingga bisa diakses dan terjangkau untuk semua," ujar Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (18/1/2023).
Baca Juga: Menteri ESDM Yakin Target NZE Bakal Tercapai
Arifin menjelaskan pemerintah Indonesia saat ini telah menetapkan peta jalan secara detail yang membutuhkan investasi senilai US$2,5 triliun, di mana lebih dari separuh akan diserap oleh sektor energi.
"Bisa dibayangkan atau tidak, berapa banyak uang yang kami perlukan untuk mencapai Net Zero Emission secara global? Pada tahun 2022, di Indonesia, realisasi investasi adalah US$1,97 miliar, sementara total rencana investasi sampai 2025 adalah US$57,9 miliar, sampai 2030 adalah US$125,9 miliar, ada penambahan investasi US$68 miliar dari 2025," ujarnya.
Untuk itu, Arifin mengundang investor untuk mendukung upaya Indonesia menjalankan transisi energi dan Net Zero Emission, juga membuka peluang kolaborasi dengan negara mitra maupun organisasi internasional.
"Kami sangat senang bisa berdiskusi dengan hadirin sekalian," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement