Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemarin Anies Baswedan Disebut Intoleran, Sekarang Disebut Antek Amerika! Refly Harun Sampai Ngakak: Ini Saja Sudah Batal!

Kemarin Anies Baswedan Disebut Intoleran, Sekarang Disebut Antek Amerika! Refly Harun Sampai Ngakak: Ini Saja Sudah Batal! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bakal Calon Presiden yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan kembali mendapat tuduhan miring seiring makin masifnya manuver yang dilakukan. Anies disebut sebagai antek Amerika Serikat oleh kubu yang berseberangan dengannya dan menjadi pendukung kekuasaan Jokowi.

Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun mengungkapkan ada “kecacatan” berpikir dari ungkapan Anies antek Amerika Serikat.

“Jadi kalau Amerika nggak mungkin mengendorse tokoh kanan radikal,” ungkap Refly sambari tertawa melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Minggu (23/1/23).

Baca Juga: Bakal Koalisi Pengusung Anies Baswedan Tak Kunjung Deklarasi, Rocky Gerung Duga Ada yang Mulai Ancang-ancang: 'Kita Hajar Dulu Anies...'

Hal ini karena menurut Refly, jika mengacu pada cara berpikir para pembenci Anies yang menyebut Anies intoleran radikal, maka tudingan itu tidak berdasar. Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat menerapkan demokrasi yang liberal dan sangat jauh dari kesan kelompok kanan.

Karenanya, tudingan yang saling kontradiktif antara Anies Baswedan tokoh intoleran dan Anies antek Amerika batal dengan sendirinya.

“Ini saja sudah batal,” ujarnya.

Baca Juga: Telak! Ganjar Pranowo Melampaui Anies Baswedan, Relawan Bangga: Gubernur Kampung Unggul Dibandingkan Gubernur Fasih Bahasa Inggris!

Menurut Refly, jika memang para pembenci Anies yakin Anies adalah antek Amerika Serikat, maka tudingan intoleran radikal garis keras yang selama ini dilayangkan tidak berlaku lagi. Amerika Serikat menurut Refly mau dukung calon yang moderat.

“Tidak mungkin Amerika Serikat memilih calon yang terlalu kanan apalagi kanan radikal, tidak pula terlalu kiri. Pasti dia ingin yang moderat yang pro demokrasi,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: