Jokowi Dianalogikan Bagai Firaun, Ulama Balik Kuliti Habis Cak Nun: Melenceng, Jauh dari Kebijaksanaan...
Ia meminta Cak Nun untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata sebab dirinya bukanlah ulama yang bisa berfatwa. Gus Abbas berharap melalui kajian Maiyahnya Cak Nun justru bisa lebih fokus dalam mensyiarkan pembenahan moral dan akhlak.
"Saya minta ke Cak Nun ajang maiyah jadi pembenahan moral dan akhlak. Jadi bagaimana? Cak Nun harus mengerti bagaimana tentang berakhlak, bagaimana tentang mengucap sesuatu, karena mohon maaf Cak Nun itu bukan ulama beliau budayawan," ujarnya.
Dirinya juga mengungkit bahwa Cak Nun bukanlah seorang ulama, tak boleh berbicara mengenai urusan fatwa karena hal itu urusan ulama.
"Boleh bicara masalah agama, boleh bicara akhlak tapi ingat jangan fatwa, karena itu urusan mufti urusannya ulama. Seumpama tidak tahu Al Quran, hadits lalu bicara quran dan hadits lalu fatwa, yang ada itu yang timbul bukan dakwah tapi syaiton," tegasnya.
Cak Nun sendiri setelah pernyataan Jokowi Firaun viral, segera merespon dengan minta maaf. Ia bahkan mengaku ketika pernyataan itu terucap dirinya tengah kesambet.
"Saya minta maaf kepada semua yang terciprat menjadi tidak enak atau menjadi menderita atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu," ucapnya saat momen Mocopat Syafaat dan Tawashshulan di Kasihan, Bantul beberapa waktu lalu.
"Kita harus memahami bahwa hidup kita nomor satu adalah ruh kita. Maka kita mulai tahun 2023 aktivasi ruh itu dan di puncak aktivasi ruh itu saya sendiri yang diberi ujian oleh Allah. Jadi ketika sedang indah-indahnya Maiyah, ketika sedang puncak-puncaknya hidayah Allah menabur ke Maiyah itu saya sendiri yang terpeleset. Artinya saya dikasih ujian oleh Allah yang luar biasa, meneng-meneng aku ki ngomong hal Firaun coba. Dan itu saya kesambet," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement