Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KSP Dorong Pemerintah Daerah Percepat Penerbitan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Digital

KSP Dorong Pemerintah Daerah Percepat Penerbitan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Digital Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong pemerintah daerah mempercepat penerbitan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Digital sehingga persoalan tata ruang tidak lagi menghambat pertumbuhan investasi di daerah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia, di Bogor, Selasa (17/1/2023), mengungkapkan dua masalah besar investasi di daerah. Salah satunya terkait tata ruang, yaitu Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) yang dulu disebut izin lokasi.

Baca Juga: KSP Dorong Percepatan Penyelesaian dan Pengembangan Sistem Tenaga Surya Atap

Tenaga Ahli Utama KSP, Albertien Enang Pirade, menilai belum tuntasnya persoalan penataan perizinan lokasi atau KKPR di daerah, di antaranya disebabkan pemerintah daerah tidak segera menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang RDTR dan menindaklanjutinya dengan pembuatan RDTR digital yang terintegrasi dengan OSS RBA. 

Sampai saat ini, ungkap Albertien, dari target 1.838 RDTR dalam RPJMN 2020-2024, baru 118 RDTR yang sudah terintegrasi dengan OSS.

"Peran pemda dan Kementerian ATR/BPN menjadi kunci percepatan RDTR digital," jelas Albertien, di gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Masih kata Albertien, selama ini pemerintah pusat melalui Kementerian ATR/BPN dan pemerintah daerah sudah bekerja sama dalam penyediaan RDTR. Peran pemerintah pusat, yakni fasilitasi berupa asistensi peraturan daerah, bimbingan teknis, layanan konsultasi, hingga pembuatan peta dasar. Sementara pemerintah daerah berkomitmen merampungkan Perda tentang RDTR.

Hanya saja dalam pelaksanaannya, menurut Albertien, masih menemui sejumlah kendala. Mulai dari keterbatasan data dan informasi untuk peta dasar wilayah, penyusunan RTRW dan RDTR yang belum menjadi prioritas, keterbatasan SDM berupa tenaga ahli perencanaan wilayah, hingga keterbatasan APBD.

"Soal anggaran, dalam waktu dekat KSP dan Kementerian ATR/BPN akan melakukan pertemuan membahas Dana Alokasi Khusus kepada daerah untuk percepatan penyusunan RDTR," terangnya.

Baca Juga: BLT BBM Sukses Menahan, KSP Kian Yakin Bisa Segera Tekan Angka Kemiskinan

Sebagai informasi, Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) merupakan bagian dari reformasi perizinan melalui UU Cipta Kerja 2020/Perpu Cipta Kerja 2022. KKPR yang dulu bernama izin lokasi sebelumnya dilakukan secara manual dan praktiknya di daerah tidak standar, seperti persoalan jangka waktu pelayanan (SLA) dan tarif.

Melalui UU Cipta Kerja, proses perizinan dilakukan secara terintegrasi dan digitalisasi layanan lewat Online Single Submissin (OSS).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: