Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepala Perpusnas: Kehadiran Duta Baca Indonesia Berdampak Bagi Masyarakat

Kepala Perpusnas: Kehadiran Duta Baca Indonesia Berdampak Bagi Masyarakat Kredit Foto: Perpusnas

Dia menambahkan, selama tiga bulan, berkeliling ke 40 kota menggunakan mobil menuju daerah timur Indonesia. Selama perjalanan, Gol A Gong menemukan tiga masalah utama terkait literasi di Indonesia. Pertama, peran kepala dinas perpustakaan kurang maksimal dalam memotivasi kinerja para pustakawan.

"Rata-rata kepala dinas perpustakaan merasa dibuang sehingga tidak memotivasi para pustakawan untuk melakukan kegiatan kreatif, inovatif, dan tentu out of the box. Itu banyak sekali saya temukan ketika diwawancara. Sehingga pustakawan-pustakawannya tidak kreatif, tidak mampu mengeksplorasi gagasan-gagasannya karena pimpinannya selalu mengatakan saya dibuang," ungkapnya.

Baca Juga: Perpusnas Tekankan Pentingnya Penguatan Konten untuk Optimalisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi di Era Digital

Kedua, akses ke perpustakaan atau toko buku masih sulit, terutama di daerah timur Indonesia. Ketiga, distribusi yang tidak merata karena ekosistem perbukuan belum terbangun dengan sehat.

"Dan saya melihat Perpustakaan Nasional melakukan penetrasi dengan pojok baca digital dan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS), jadi saya sebagai Duta Baca merasa mendapatkan mitra yang kompeten. Saya senang sekali ketika Perpustakaan Nasional ada di mana-mana," ungkapnya.

Tahun ini, dia mengusung kegiatan dengan tajuk Gerakan Indonesia Menulis. Salah satu kegiatan gerakan ini adalah menggandeng pustakawan untuk menulis.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpusnas, Adin Bondar, menjelaskan tahun ini Perpusnas mengusung tema utama transformasi perpustakan berbasis inklusi sosial untuk kesejahteraan, solusi cerdas pemulihan ekonomi pasca pandemic COVID-19. Deputi menegaskan ketidakhadiran pengetahuan menjadi penyebab kemiskinan. Masyarakat berpengetahuan ditentukan oleh kualitas SDM. Kualitas SDM didukung oleh konektivitas dan akses terhadap pengetahuan, tersedianya sumber dan bahan pengetahuan, serta ketidakmampuan SDM karena perilaku atau budaya. 

Baca Juga: Perpusnas Gelar Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Wakatobi

Sementara itu dalam gelar wicara "Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat", penulis Prama Ramadani Putranto, menuturkan potensi daerah dapat dikemas menjadi tulisan menarik yang populer. Pria yang dimentori Gol A Gong dalam program Kajian Literasi Terapan Berbasis Konten Lokal dari Perpusnas tersebut, menulis tentang serabi dalam bukunya. Dia menyebut, serabi merupakan kuliner khas Ambarawa.

"Bukunya tentang kekaguman saya dengan kota Ambarawa. Namun di sini, ternyata bukan soal sejarah, mulai dari wisata alam dan tentunya wisata kuliner serabi. Dalam diskusi, Pak Gong menyampaikan metode naskah menarik dan point of view yang tepat, bagaimana dibuat seperti catatan perjalanan," urainya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: