Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Terbentuknya Dinasti Politik, Rocky Gerung Sampaikan Usul: Gibran Tetap di PDIP, Kaesang ke Demokrat, Jokowi ke Golkar!

Menuju Terbentuknya Dinasti Politik, Rocky Gerung Sampaikan Usul: Gibran Tetap di PDIP, Kaesang ke Demokrat, Jokowi ke Golkar! Gibran Rakabuming Raka | Kredit Foto: Instagram/Gibran Rakabuming Raka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan terkuaknya ketertarikan Kaesang Pangarep untuk terjun ke dunia politik, maka istilah “Dinasti Politik” akan melekat pada keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mana sebelumnya juga Putra Jokowi lainnya yakni Gibran Rakabuming Raka masuk ke politik dan kini menjadi Wali Kota Solo, dan Menantu Jokowi yakni Bobby Nasution yang merupakan Wali Kota Medan.

Mengenai hal ini, Pengamat Politik dan Akademisi Rocky Gerung menilai “dinasti politik” di mana anggota keluarga menempati suatu jabatan penting di dunia politik bukanlah barang baru di Indonesia.

Baca Juga: Kubu Lawan Bongkar Manuver Surya Paloh, SBY, dan Jusuf Kalla (JK) di Bakal Koalisi Pengusung Anies Baswedan! Ternyata Oh Ternyata...

“Ke-dinasti-an itu sebagai istilah saja hanya ingin menunjukkan ada pewarisan tradisi di dalam suatu keluarga, tapi pewarisan itu tidak boleh membatalkan prinsip demokrasi,” ungkap Rocky.

“Tidak ada soal, mau dinasti atau tidak, tetapi sifat kompetisi yang harus dipastikan fair,” jelas  Rocky.

Dengan keterbukaan Kaesang yang tertarik masuk politik ini, menurut Rocky harusnya menjadi alasan kuat bagi Jokowi menutup rapat pintu perpanjangan kekuasaan yang sampai saat ini tak berhenti disuarakan para relawannya bahkan elite politik yang berada di dekatnya.

Baca Juga: Gibran bin Jokowi Lebih Baik Jangan Maju di Pilgub DKI, Disebut Bakal Berhadapan dengan Sosok yang Nggak Main-main, Siapa? Ternyata...

Jokowi menurut Rocky harusnya setelah masa jabatan habis bisa fokus menjadi mentor politik bagi kedua anaknya dan mempersiapkan keberlanjutan kepemimpinan lewat kontestasi demokrasi.

“Ada keinginan misalnya Pak Jokowi mau ada pewarisnya yaitu anak-anaknya, mungkin 5-10 tahun ke depan. Nah karena itu Pak Jokowi mesti anggap dia sudah ada pewaris, Kaesang dan Gibran, karena itu dia harusnya lengser saja,” jelasnya.

“Antarkan saja dua anak ini ke dalam wilayah politik yang betul-betul didesain untuk berkompetisi, siapa yang unggul dan keunggulan itu dasarnya adalah kesepakatan demokratik bukan yang sifatnya sogok menyogok,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: