Enam Prediksi Cloud yang Menarik dalam Dunia TI yang Terus Berubah
Akan tetapi perpaduan ini dinilai cukup rumit karena organisasi harus dengan hati-hati menyeimbangkan teknologi yang diterapkan di infrastruktur cloud seperti on-premises, private, dan public cloud. Skenario distributed cloud saat ini harus dirancang dengan hati-hati untuk memastikan interoperabilitas dan tata kelola yang baik sejak awal.
Kesimpulannya adalah bahwa para penyedia layanan cloud harus dapat memenuhi tuntutan bisnis dan peraturan dari pemerintah dibandingkan menyarankan untuk melakukan migrasi data dan aplikasi hanya kepada penyedia layanan cloud tertentu.
3: Semua Orang Menginginkan Cloud Yang Berdaulat
Teknologi cloud yang modern kini hadir lebih dari satu layanan dan ukuran karena banyak negara dan wilayah yang membutuhkan layanan cloud sesuai dengan kebutuhan. Banyak dari negara tersebut memiliki aturan kedaulatan data yang mengamanatkan bahwa data disimpan dan diproses di dalam negeri, bukan dikirim ke AS atau kota di luar perbatasan mereka. Model lama menempatkan satu pusat data cloud di suatu wilayah untuk melayani banyak negara menjadi usang.
Penyedia cloud harus bersedia menunjukkan bahwa mereka mematuhi semua undang-undang dan peraturan keamanan setempat yang relevan. Negara dan daerah yang harus menyimpan data di geografi tertentu harus memastikan cloud pilihan mereka dapat mengakomodasi persyaratan utama tersebut.
4: Organisasi harus Mengadopsi HCM Berbasis Cloud Untuk Memitigasi Efek Ketidakpastian
Tahun 2020 terbukti sebagai tahun yang rumit untuk unit bisnis manajemen personalia. Perusahaan yang mengakomodasi perpindahan besar-besaran ke pekerjaan jarak jauh yang dipicu oleh pandemi dan kesenjangan keterampilan yang diciptakan oleh pemutusan kerja besar-besaran.
Faktor-faktor ini didukung juga oleh permintaan pelatihan yang lebih cepat untuk menanggapi perubahan pasar yang merupakan tantangan besar yang dapat dibantu oleh HCM berbasis cloud.
Demikian pula, bisnis harus terus menawarkan pengalaman yang sama kepada mereka yang bekerja jarak jauh paruh waktu atau penuh waktu seperti mereka yang selalu berada di lokasi. Tuntutan akan fleksibilitas tempat kerja tidak akan surut dengan adanya pandemi.
Sekali lagi, HCM berbasis cloud yang dilengkapi dengan AI, sangat membantu. Dengan mengotomatiskan beban kerja umum yang sangat memakan waktu, sistem ini membuat perekrutan baru menjadi lebih cepat dan mudah. Asisten digital berkemampuan AI mengumpulkan data dari karyawan, lalu menafsirkan dan menjawab pertanyaan menggunakan pemrosesan bahasa alami (NLP).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement