Enam Prediksi Cloud yang Menarik dalam Dunia TI yang Terus Berubah
Kabar baik untuk para karyawan yang tidak keberatan bekerja dengan AI, menurut studi global Oracle AI@Work tahun lalu.
Penelitian menemukan bahwa 82% dari lebih dari 14.500 responden merasa robot dapat mendukung karir mereka lebih baik daripada manusia karena robot memberikan rekomendasi yang tidak memihak.
Secara keseluruhan, penggunaan teknologi yang cerdas untuk HCM telah membantu bisnis dengan meningkatkan produktivitas; biaya administrasi yang lebih rendah; mengelola tingkat staf dengan lebih baik; dan meningkatkan retensi bakat—dimana semua meja dipertaruhkan untuk masa-masa sulit.
5: Perusahaan Akan Mendemokratisasi Akses dan Data Analitik Mereka
Bisnis sudah menguasai data—data mengenai penjualan produk, distribusi, inventaris, manufaktur, dan semua operasional mereka. Tetapi mungkin ada data yang tidak digunakan, sehingga menjadi tidak berguna.
Tantangan akan muncul untuk membuat data tersebut lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang. Oleh karena itu, Teknologi AI seperti pembelajaran mesin (ML) telah disematkan ke dalam sistem perusahaan untuk meletakkan dasar bagi demokratisasi data ini.
Untuk mendorong proses tersebut lebih lanjut, perusahaan harus menggunakan "augmented analytics" untuk membuat data agar dapat dipahami oleh “manusia biasa", yaitu, pelaku bisnis dan bukan hanya ilmuwan data yang dapat membuat dan menguji model, hal Ini sangat penting, karena data ilmuwan biasanya sangat langka dan karenanya menjadi mahal.
Di sisi lain, mereka seringkali kurang mengetahui tentang bisnis inti perusahaan daripada manajer lini bisnis.
Analisis yang cepat dan mudah diakses ke data terkait dapat secara drastis meningkatkan performa dalam aplikasi, salah satu contohnya mulai dari mobil Formula 1 dan balap, perahu layar SailGP hingga deteksi penipuan, kebutuhan akan akses data real-time akan menjadi pendorong utama lainnya di masa mendatang.
6: Bisnis Perlu Mengutamakan Kepentingan Lingkungan Sosial dan Tata Kelola (ESG)
Saat kekhawatiran tentang lingkungan meningkat, konsumen ingin mengetahui bagaimana produk dan layanan diperoleh, diproduksi, dan dikirim, sehingga semakin banyak yang ingin berbisnis dengan perusahaan dengan nilai-nilai lingkungan sosial dan tata kelola (ESG) yang kuat. Perusahaan yang cerdas harus dapat menghadapi tantangan dengan tindakan, bukan sekadar basa-basi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement