Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konflik Rusia dan Ukraina Masih Jadi Tantangan di Bidang Energi

Konflik Rusia dan Ukraina Masih Jadi Tantangan di Bidang Energi Kredit Foto: Twitter/Arifin Tasrif
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut bahwa pada 2023 dinamika politik global masih belum ada kepastian dengan konflik Ukraina dan Rusia memiliki kecenderungan tensi yang meninggi.

Arifin mengatakan dengan adanya pemberlakuan price CAP atau harga batas tertinggi minyak Rusia berpotensi menyebabkan berkurangnya pasokan minyak, gas, dan energi lainnya, termasuk ketidakseimbangan pasokan pangan.

Dengan begitu, maka kondisi di Indonesia yang dialami adalah terjadinya GAP pasokan pada energi minyak yang lebih rendah dibandingkan konsumsi.

Baca Juga: SKK Migas Ungkap Alasan Target Investasi Hulu Migas 2023 Meningkat

“Saat ini konsumsi energi di Indonesia sudah cenderung normal, pascapandemi. Kita berharap produksi minyak dan gas bisa diperhatikan dan ditingkatkan semaksimal mungkin, terutama dalam jangka pendek dan memiliki strategi jitu di jangka panjang. Dari produksi migas terlihat ada shortage setiap tahun sekitar 30 ribu barel per hari, shortage jika tidak diatasi akan menukik ke level yang sangat luar biasa," ujar Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (27/1/2023).

Arifin mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan upaya untuk mendorong konversi listrik pada sektor transportasi yang mengurangi konsumsi minyak.

Namun, konversi tersebut membutuhkan proses dan tidak bisa cepat karena mata rantai yang panjang. Harapannya KKKS yang saat ini beroperasi agar bisa mengoptimalkan produksinya.

"Pemerintah akan memberikan dukungan atas upaya peningkatan produksi migas. Kami siap memberikan dopping (insentif) untuk industri hulu migas agar dapat mengoptimalkan program yang telah ditetapkan untuk meningkatkan produksi migas nasional," ujarnya. 

Ia berharap bahwa program tersebut bisa diikuti dan dipantau dengan baik yang menghasilkan capaian sesuai harapan.

"Tahun 2023 bisa melakukan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu dan sebelumnya. Mari dibuka lembaran kerja yang baru yang bisa memberikan dampak perubahan dan efek yang positif untuk industri migas nasional," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: