Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jenderal Bintang 4 Amerika Berharap Naluri Militernya Salah: Pasukan Kami Bertempur dengan China 2 Tahun Lagi

Jenderal Bintang 4 Amerika Berharap Naluri Militernya Salah: Pasukan Kami Bertempur dengan China 2 Tahun Lagi Kredit Foto: Reuters/Joseph Campbell
Warta Ekonomi, Washington -

Seorang jenderal bintang empat Angkatan Udara Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah memo bahwa firasatnya mengatakan kepadanya bahwa Washington akan melawan China dalam dua tahun ke depan.

"Saya harap saya salah," Jenderal Mike Minihan, yang mengepalai Komando Mobilitas Udara, menulis kepada pimpinan dari sekitar 110.000 anggotanya.

Baca Juga: Pejabat Top Amerika: Pabrik Iran Dibombardir, Israel Dalang Serangannya

"Naluri saya mengatakan saya akan bertarung pada 2025," tegasnya, seperti dikutip Reuters.

Surat itu bertanggal 1 Februari tetapi telah dikirim pada Jumat (27/1/2023).

Baik AS dan Taiwan, kata Minihan, akan mengadakan pemilihan presiden pada tahun 2024, berpotensi menciptakan peluang bagi China untuk mengambil tindakan militer.

Reuters meninjau salinan memo Minihan, yang pertama kali dilaporkan oleh NBC News.

Pandangan sang jenderal tidak mewakili Pentagon tetapi menunjukkan keprihatinan di tingkat tertinggi militer AS atas kemungkinan upaya China untuk melakukan kontrol atas Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya.

"Komentar ini tidak mewakili pandangan departemen tentang China," kata seorang pejabat pertahanan AS.

Menanggapi permintaan komentar, Brigadir Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa persaingan militer dengan China merupakan tantangan utama.

“Fokus kami tetap bekerja bersama sekutu dan mitra untuk menjaga Indo-Pasifik yang damai, bebas, dan terbuka,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan awal bulan ini dia sangat meragukan bahwa peningkatan aktivitas militer China di dekat Selat Taiwan adalah tanda invasi segera oleh Beijing ke pulau itu.

China telah meningkatkan tekanan diplomatik, militer, dan ekonominya dalam beberapa tahun terakhir di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu untuk menerima pemerintahan Beijing.

Pemerintah Taiwan mengatakan menginginkan perdamaian tetapi akan mempertahankan diri jika diserang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: