Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menlu Amerika Terbang ke Timur Tengah, Benjamin Netanyahu dan Mahmoud Abbas Menanti

Menlu Amerika Terbang ke Timur Tengah, Benjamin Netanyahu dan Mahmoud Abbas Menanti Kredit Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan tema utama percakapan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas adalah "deeskalasi".

Blinken telah tiba di Mesir pada Minggu (29/1/2023). Dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Abdel Fattah El-Sisi dan Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry pada Senin (30/1/2023). Setelah itu, Blinken akan terbang menuju Israel bertemu dengan pemerintahan Netanyahu.

Baca Juga: Pejabat Top Amerika: Pabrik Iran Dibombardir, Israel Dalang Serangannya

Blinken akan tiba di Israel sehari setelah Kabinet Keamanan Netanyahu mengumumkan serangkaian tindakan hukuman terhadap warga Palestina. Langkah ini sebagai tanggapan atas serangan di sebuah sinagoga di Yerusalem dan operasi militer Israel di Kota Jenin, Tepi Barat.

Blinken telah merencanakan perjalanan ke Israel dan Palestina selama beberapa minggu. Perjalanan ini mengikuti penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan dan Direktur CIA Willian Burns.

Kunjungan Biden itu akan menjadi perjalanan tingkat tertinggi AS sejak Netanyahu merebut kembali kekuasaan pada Desember lalu. Para pejabat mengkritik keputusan Abbas yang memutus koordinasi keamanan dengan Israel setelah serangan di Tepi Barat.

"Kami ingin agar para pihak tidak menghentikan kerja sama keamanan tetapi untuk benar-benar meningkatkan koordinasi keamanan. Kami mendesak de-eskalasi dan menenangkan situasi," kata pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS untuk Timur Tengah, Barbara Leaf.

Menjelang pertemuan dengan Blinken, Netanyahu mengatakan, tanggapan Israel tidak dimaksudkan untuk memperburuk ketegangan.

"Kami tidak mencari eskalasi, tetapi kami siap menghadapi skenario apa pun. Jawaban kami terhadap terorisme adalah respons yang kuat, cepat, dan tepat," kata Netanyahu dalam rapat Kabinet.

Kekerasan pemukim terjadi di tengah meningkatnya ketegangan menyusul serangan penembakan oleh seorang warga Palestina di sebuah sinagoga di Yerusalem Timur pada Jumat (27/1/2023), yang menewaskan tujuh orang. Serangan itu terjadi satu hari setelah sembilan warga Palestina tewas dan puluhan lainnya cedera dalam operasi militer Israel di Kota Jenin, Tepi Barat.

Orang-orang Palestina dan beberapa kelompok hak asasi manusia meyakini tindakan Israel, termasuk penghancuran rumah keluarga penyerang, merupakan hukuman kolektif dan ilegal menurut hukum internasional. Gejolak tersebut telah menambahkan persoalan lain ke dalam agenda diplomatik panjang Blinken yang telah membebani hubungan AS-Israel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: