Menlu Amerika Terbang ke Timur Tengah, Benjamin Netanyahu dan Mahmoud Abbas Menanti
Meredakan ketegangan pada isu-isu tersebut, atau setidaknya menghindari isu baru adalah inti dari misi Blinken. Netanyahu menentang dua prioritas utama kebijakan Biden di Timur Tengah yaitu menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dan memulai kembali pembicaraan damai Israel-Palestina.
Pemerintah AS telah memutuskan untuk meningkatkan hubungan dengan Palestina yang sebelumnya renggang di bawah pemerintahan mantan presiden Donald Trump. Tapi di sisi lain, AS juga tetap diam atas rencana reformasi peradilan yang diusulkan oleh pemerintahan Netanyahu.
Baca Juga: Batal Runyam karena Benjamin Netanyahu Berani Ucap Sumpah Ini di Hadapan Raja Yordania
Bahkan dalam beberapa minggu terakhir telah terjadi protes massal di Yerusalem dan Tel Aviv atas rencana reformasi peradilan itu. Menurut para kritikus, reformasi ini akan merusak kedudukan demokrasi Israel.
"Jelas bahwa masalah paket undang-undang yudisial ini adalah salah satu yang memicu diskusi yang intens, dan debat dalam masyarakat Israel. Ini jelas ukuran dari semangat demokrasi yang diperebutkan dengan sangat jelas di seluruh segmen masyarakat Israel," ujar Leaf.
Para pejabat AS telah berbicara tentang pentingnya "nilai bersama" dengan Israel. Mereka menghindari untuk membuat pernyataan yang dianggap sebagai masalah domestik murni. Pakar AS-Israel di Universitas Bar-Ilan, Eytan Gilboa, mengatakan, reformasi sistem peradilan tersebut telah menjadi persoalan publik.
"Tapi sekarang ini menjadi masalah karena kecepatan dan ruang lingkup yang diusulkan, protes publik, dan kekhawatiran yang berkembang di antara para pemimpin Yahudi Amerika dan anggota Kongres," ujar Gilboa.
"Ada banyak kebingungan tentang apa yang sedang dilakukan pemerintah Israel. Jika bagi Netanyahu Iran adalah masalah utama, dengan mendorong reformasi peradilan, dia mengalihkan perhatian dari masalah program nuklir Iran yang lebih kritis," kata Gilboa menambahkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement