Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pedas! Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi dan Keluarganya Tengah Alami Sindrom Ketagihan Kekuasaan

Pedas! Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi dan Keluarganya Tengah Alami Sindrom Ketagihan Kekuasaan Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelang berakhirnya masa kepimpimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), muncul fakta bahwa anak bungsunya, Kaesang Pangarep yang akan terjun ke dunia politik dan mengincar jabatan eksekutif.

Seperti diketahui, sebelum Kaesang, orang-orang terdekat Presiden seperti anak sulungnya Gibran Rakabuming Raka telah menjadi Walikota Solo dan dipersiapkan akan maju dalam Pilkada DKI. 

Ditambah dengan menantu laki-lakinya, Bobby Nasution yang saat ini menjadi Walikota Medan.

Baca Juga: Walau Sulit Capai Target Jokowi, BPS Optimis Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem: Syaratnya, Tata Kelola...

Pengamat politik Rocky Gerung pun menyebut keluarga Presiden Jokowi mengalami ketagihan kekuasaan.

Rocky menambahkan, ada dinasti kekuasaan tergambar jelas dalam keluarga Jokowi saat ini.

"Coba kita lihat latar dari peristiwa-peristiwa ini, semua itu kalau kita cari highlight nya (menyorot), kita akan temukan satu unsur di dalam politik Jokowi yaitu ketagihan kekuasaan. Karena ketagihan maka dipaksa secara cepat-cepat mengajukan dua nama Gibran dan Kaesang itu," kata Rocky Gerung dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (30/1/2023).

Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengungkit pernyataan Jokowi beberapa tahun yang lalu yang mengatakan bahwa sebaiknya Gibran dan Kaesang tidak usah mengikuti jejaknya sebagai politisi.

Rocky menilai pernyataan Jokowi itu telah terbantahkan dengan adanya Gibran Rakabuming menjadi Walikota Solo dan Kaesang Pangeran yang sedang mengambil ancang-ancang mengikuti jejak Jokowi dan Gibran menjadi politisi.

"Tidak mungkin itu terjadi karena Jokowi sebetulnya kita bisa predikat dari awal bahwa dia akan ketagihan kekuasaan, nah orang yang ketagihan kekuasaan memerlukan peralatan politik, sialnya Pak Jokowi tidak mampu menunjukan kapasitasnya memimpin PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) atau mengambil alih PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang sangat didesain untuk Kaesang atau Gibran pada waktu itu," cetusnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: