Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simak Tips Sukses Bikin Konten Viral ala Sambal Bakar

Simak Tips Sukses Bikin Konten Viral ala Sambal Bakar Kredit Foto: Unsplash/Eaters Collective
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak bisa dimungkiri, kesuksesan bisnis di era kini sangat dipengaruhi oleh konten media sosial, termasuk bisnis kuliner. Tak heran, banyak pelaku bisnis yang gencar memproduksi konten-konten media sosial dengan tujuan menjadi viral agar dapat menjangkau lebih banyak audiens.

Meski begitu, tak semua konten bisnis dapat sukses menjadi viral. Perlu ada trik tertentu agar konten bisnis kita dapat menjadi viral dan dikonsumsi oleh audiens yang lebih luas.

Terkait hal itu, Founder Sambal Bakar Benjamin alias Iben membagikan tips dan trik agar konten bisnis dapat menjadi viral di media sosial. Sambal Bakar sendiri belakangan tengah populer dan banyak digandrungi oleh masyarakat.

Baca Juga: Belum Genap Satu Tahun, Bagaimana Capaian dan Target Bisnis Anak Usaha Astra Financial SEVA?

"Untuk bisa viral, sebenarnya cuma perlu nemuin unique selling point dari produk atau bisnis kita," kata dia saat berbincang dengan Foodizz Channel, dikutip Senin (30/1/2023).

Meski ia menyampaikan dengan menggunakan kata 'cuma', namun sebenarnya untuk bisa menemukan unique selling point dari bisnis kita bukanlah hal yang mudah.

Dia menggarisbawahi penting bagi pebisnis untuk bisa menemukan satu hal yang sangat berbeda dari bisnisnya bila dibandingkan dengan bisnis lain.

Menurut Iben, ketika berusaha mencari keunikan bisnis, kebanyakan pebisnis lebih fokus pada membuat produk yang unik. Dia sendiri berpendapat keunikan itu tidak mesti berada pada produk suatu bisnis.

Untuk Sambal Bakar sendiri, sejak awal ia memiliki misi membuat keunikan dari segi ide penciptaan bisnis. "Yang harus kami highlight dari awal marketing kontennya ini adalah ini harus bisa bilang bahwa ini adalah restoran pertama di Indonesia yang dibikin berdasarkan kemauan audiens," jelas dia.

Meski begitu, ia menekankan unique selling point yang digencarkan tak boleh terlalu jauh dari core value bisnis yang dijalankan.

"Jadi, harus ada garis tengahnya antara core value bisnis dan unique selling point," tutur dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: