Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Devaluasi 90 Persen, 15 Ribu Pound Lebanon Kini Setara 1 Dolar AS

Devaluasi 90 Persen, 15 Ribu Pound Lebanon Kini Setara 1 Dolar AS Kredit Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Warta Ekonomi, Beirut -

Lebanon menetapkan devaluasi 90 persen. Hal ini disampaikan gubernur bank sentral Lebanon Riad Salameh yang mengatakan nilai tukar resmi baru 15 ribu pound per dolar AS pada 1 Februari.

Pergeseran dari kurs lama 1.507 ke 15 ribu masih jauh dari pasar paralel. Pound Lebanon dijual dengan nilai di sekitar 57 ribu per dolar pada Selasa (31/1/2023).

Baca Juga: Menhan Prancis ke Lebanon: Kami Janjikan Lebih Banyak Bantuan buat Militer

Salameh menyatakan, perubahan itu akan berlaku untuk bank, yang mengarah pada penurunan ekuitas institusi di pusat ledakan keuangan negara 2019. Analis memperkirakan pergeseran tersebut memiliki dampak yang lebih kecil pada ekonomi yang lebih luas. Beberapa kurs tetap, termasuk kurs resmi, kurs platform pertukaran Sayrafa bank sentral yang saat ini mencapai 38 ribu pound per dolar AS, dan kurs pasar paralel.

Pasar Lebanon saat ini semakin terdolarisasi. Sebagian besar perdagangan berlangsung sesuai dengan tingkat pasar paralel. Pound telah kehilangan sekitar 97 persen nilainya sejak mulai terpecah dari tingkat 1.507 pada 2019.

Salameh mengatakan, bahwa bank komersial di negara itu akan melihat bagian dari ekuitasnya yang berada dalam penurunan pound setelah diterjemahkan ke dalam dolar pada 15 ribu, bukan 1.500. Untuk meringankan dampak dari pergeseran ini, bank akan diberi waktu lima tahun untuk menyusun kembali kerugian akibat devaluasi.

Menurut Salameh, perubahan menjadi 15 ribu adalah langkah menuju penyatuan berbagai nilai tukar. Tindakan ini sejalan dengan rancangan kesepakatan yang dicapai Lebanon dengan Dana Moneter Internasional (IMF) tahun lalu yang menetapkan persyaratan untuk membuka bailout 3 miliar dolar AS.

IMF telah mendukung penyatuan suku bunga segera dan mengatakan pihak berwenang Lebanon harus menangani langsung kerugian sektor keuangan yang diperkirakan mencapai 70 miliar dolar AS.

Secara luas kerugian ini dipandang sebagai akibat dari pengeluaran yang boros, korupsi, dan salah urus selama beberapa dekade.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: