Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Pria Keluar-Masuk Bui Gegara Mirip Gembong Narkoba, Nasibnya Apes

Kisah Pria Keluar-Masuk Bui Gegara Mirip Gembong Narkoba, Nasibnya Apes Kredit Foto: Unsplash/Niu Niu
Warta Ekonomi, Bogota -

Seorang pria Kolombia punya nasib tidak beruntung karena berulang kali ditangkap polisi hingga nyaris dideportasi. Masalahnya, pria ini memiliki nama yang mirip dengan gembong narkoba asal Peru yang buron.

Seperti dilansir The Sun, kemarin, pria itu bernama Rene Martinez Gutierrez (46). Ia sebenarnya merupakan pria penyayang keluarga yang tidak pernah punya catatan kriminal sepanjang hidupnya. Namun Gutierrez sudah tiga kali ditangkap polisi dalam waktu 13 tahun terakhir.

Baca Juga: Donald Trump: Menang Presiden, Kartel Narkoba Bakal Lenyap dari Amerika

Namanya yang sama dengan seorang gembong narkoba Peru, membuatnya diburu aparat, baik di negara asalnya, maupun di luar negeri.

Gutierrez pertama kali ditangkap polisi pada 2010. Ketika itu, ia ke kantor polisi di Bogota, Kolombia untuk meminta dokumen agar bisa memulai bisnis. Saat polisi me­meriksa profilnya, mereka mendapati bahwa Gutierrez memiliki surat perintah penangkapan internasional di Peru.

Setelah sempat ditahan selama delapan hari, Gutierrez mendatangi Kedutaan Besar Peru di Bogota untuk mencari tahu alasan dirinya ditangkap. Para pejabat Kedutaan Besar Peru mengaku tidak tahu kenapa penangkapan terjadi. Namun mereka berasumsi, itu karena nama Gutierrez sama dengan seorang penjahat buron.

Setahun usai penangkapan pertama, Gutierrez kembali ditangkap polisi Kolombia. Dia bahkan mendekam selama dua bulan di penjara La Picota yang terkenal.

Penangkapan kedua itu terjadi saat Gutierrez menghubungi kantor polisi Bogota untuk melaporkan perampokan di tempat kerjanya. Namun saat polisi memeriksa nama Gutierrez, lagi-lagi ia dikira seorang gembong narkoba Peru.

“Nama dan tanggal lahirnya kebetulan sama dengan seorang buronan yang menjadi kaki tangan penyelundup kokain seberat 20 kilogram, yang disembunyikan di dalam televisi di Peru tahun 2006,” tutur istri Gutierrez, Yesenia Contreras.

Setelah berhasil membuktikan dirinya tidak bersalah dan dibebaskan dari penjara, Gutierrez bersama keluarganya meninggalkan Kolombia dan pergi ke Amerika Serikat (AS). Ia menetap di Negeri Paman Sam itu selama satu dekade terakhir.

Awal bulan ini, Gutierrez pulang ke Kolombia untuk mengunjungi ayahnya yang jatuh sakit. Ia berharap, perjalanan kali ini tidak mendapatkan halangan. Namun, dia kembali ditangkap polisi. Bahkan ditahan, sebelum menginjak tanah kelahirannya.

Baca Juga: Bikin Melongo, Aset Keluarga Jenderal Junta Myanmar Masuk Bagian Penggerebekan Narkoba di Thailand

Agen-agen Interpol langsung menaiki pesawat yang ditumpangi Gutierrez begitu pesawat mendarat di landasan bandara Bogota. Gutierrez diminta menunjukkan kartu identitas dan setelah mengonfirmasi namanya, agen Interpol membawa Gutierrez pergi.

Hingga kini, Gutierrez masih mendekam di dalam penjara kantor polisi Los Martires, Kolombia. Kejadian ini semakin menyedihkan karena ayahnya meninggal dunia saat dia ditahan. Ia bahkan tidak sempat mengucapkan selamat tinggal pada sang ayah.

Sekali lagi, dia dan keluarganya menunggu otoritas Peru merumuskan permintaan ekstradisi, dan memastikan bahwa dia bukanlah pria yang mereka inginkan.

Anehnya, kok bisa aparat hukum terus melakukan kesalahan. Padahal, penangkapannya kerap menjadi berita utama di media massa Kolombia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: