Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan penghentian ekspor listrik dengan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Bahlil mengatakan, hal tersebut dilakukan dalam rangka menjaga ketahanan energi di Indonesia. Pasalnya, kata dia, pemerintah menargetkan 25% dari total pemakaian energi di Indonesia, harus menggunakan EBT.
Baca Juga: Bahlil: Hilirisasi jadi Syarat Perpanjangan Kontrak Perusahaan Tambang
"Kalau negara kita aja belum cukup, ngapain ekspor? Kita optimalkan penggunaan energi baru terbarukan di dalam negeri,” ujar Bahlil, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (2/2/2023).
Selain itu, Bahlil juga menyampaikan, tahun ini pemerintah masih terus melanjutkan upaya percepatan hilirisasi dengan menghentikan ekspor komoditas primer, yaitu bauksit.
Selanjutnya, Bahlil mengatakan, pemerintah akan melakukan penghentian ekspor timah. Menurutnya, hal ini menjadi upaya nyata pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri.
“Indonesia terus bergerak ke arah industri yang ramah lingkungan. Ke depannya, investasi didorong pada sektor hilirisasi yang masif," jelasnya.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Bahlil menegaskan, terkait dengan ekspor EBT, Indonesia tidak mau didikte oleh negara manapun.
"Jangan pernah mau didikte negara manapun. Kita mulai stop ekspor bauksit dan selanjutnya ke sektor timah dan gas. Kita akan bangun ekosistem untuk methanol, soda gas, blue amonia di Papua Barat. Ini betul-betul sekarang yang menjadi fokus kita,” ungkap Bahlil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement