Cara Efektif Memilih Konsultan Menu di Bisnis Kuliner, Jangan Sampai Malah Bikin Boncos Ya!
Terkadang, pebisnis yang ingin membuka bisnis kuliner tertarik untuk berkonsultasi dengan konsultan menu guna membuat produk yang terbaik untuk merumuskan menu apa saja yang akan kita jual. Tetapi, apakah worth it?
Menrut COO Foodizz, Stefanie Kurniadi pada akhirnya semua kembali kepada pebisnis tersebut, apakah konsep menu dan konsep bisnisnya sejalan? Serta apakah konsep hitung-hitungannya sesuai anggaran? Berikut cara memilih chef atau konsultan menu di bisnis kuliner!
1. Buat strategi marketing secara menyeluruh
Jangan sampai kita mencari konsultan bisnis kuliner duluan sebelum membuat strategi marketing. Pasalnya, strategi marketing itu sangat menyeluruh, mulai dari segmen yang kita targetkan, harga yang ingin kita jual, seberapa besar tempat produksi, serta positioning dan 'wow effect' apa yang ingin kita berikan di bisnis kita.
Baca Juga: Penting! Ini Delapan Alasan Utama Pebisnis Kuliner Wajib Lakukan Survei Konsumen
Jadi, kita harus memiliki itu semua terlebih dahulu sebelum mencari bisnis konsultan.
2. Hitung target penjualan
Kita harus menghitung target omzet setiap bulannya. Untuk bisnis baru, kita harus menghitung total modal yang dibutuhkan, ingin balik modal berapa lama, sehingga akan keluar target penjualan setiap bulannya berapa.
Produk yang kita jual harus sejalan dengan target penjualan kita. Jadi, kita harus bisa menjawab target omzet tiap bulannya harus bisa tercapai lewat produk apa dan berapa banyak yang terjual. Dengan demikian, kita akan menemukan pola makanan dan minuman yang akan kita jual untuk mencapai target omzet kita.
3. Perhitungkan seberapa besar area produksi
Konsultan menu akan membantu kita merancang produk yang kita produksi sehari-hari. Jadi, kita harus memperhitungkan seberapa besar area produksi kita. Berikan informasi kepada mereka bagaimana flow produksi yang akan kita lakukan.
4. Tentukan target harga jual dan target HPP
Proses mengeluarkan produk baru sangat memakan biaya, oleh karena itu alangkah lebih baiknya kita menentukan terlebih dahulu harga jual dan target HPP nantinya. Jadi, jangan sampai biaya yang sudah kita keluarkan untuk mengeluarkan produk baru, malah melenceng jauh dari target kita.
Misalnya, harga utama Rp35 ribu dengan margin 25%. Jadi, konsultan menu ini harus kita beri tahu target-target kita.
5. Siapkan benchmark dari sisi tampilan, rasa dan porsi
Benchmark adalah seperti apa bisnis kuliner yang kita inginkan. Bisa dengan mirip kompetitor atau mengambil ide bisnis kuliner dari luar negeri. Berikan contoh lewat foto atau video kepada konsultan sehingga mereka mampu memahami apa yang kita inginkan. Kemudian, buatlah standar rasa yang akan menjadi menu utama kita.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement