Terima Penghargaan DataGovAI, Bamsoet Bicara Soal Artificial Intelligence
Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo (Bamsoet), menerima penghargaan DataGovAI Award 2022 kategori Best Data and artificial intelligence (AI) Governance untuk sektor Lembaga Legislatif RI. Penghargaan yang diberikan oleh Asosiasi Big Data dan AI (ABDI) kepada Bamsoet ini merupakan upaya memajukan dunia big data dan AI di Tanah Air.
Dalam hal ini, Bamsoet mengapresiasi peran ABDI yang dinilai konsisten menyelenggarakan Web Summit sejak tahun 2018 lalu. Pada tahun 2023, kata Bamsoet, ABDI akan kembali menyelenggarakan Web Summit dengan tiga event utama: DataSecurAI 2023 yang diselenggarakan pada 7 dan 9 Maret 2023; Satu Data Indonesia 2023 pada 4 dan 6 Juli 2023; dan DataGovAI 2023 pada 7, 9, dan 14 November 2023.
Baca Juga: Perusahaan Kemasan Digital FlexyPack Bersiap Melantai ke Bursa Saham
Melalui Web Summit 2023, Bamsoet menilai ABDI bisa makin menyemarakkan dunia big data dan artificial intelligence (AI), khususnya dalam membangun ekosistem blockchain sehingga Indonesia juga bisa memiliki platform jual beli NFT berkualitas internasional.
"Tidak lagi bergantung kepada OpenSea atau platform sejenis dari luar negeri, mengingat potensi industri blockchain Tanah Air masih terbilang besar. Menurut laporan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Indonesia Crypto Network (ICN), per Oktober 2022, jumlah investor kripto di Tanah Air mencapai 16,4 juta orang, melampaui investor pasar modal yang sebesar 9,98 juta orang dengan transaksi mencapai Rp279,8 triliun," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/2/2023).
Melalui Peraturan Presiden 39/2019 tentang Satu Data Indonesia, kata Bamsoet, landasan kebijakan tata kelola data pemerintah dalam menghasilkan data yang akurat, dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagi pakaikan antar-instansi pusat dan instansi daerah melalui pemenuhan standar data, metadata, interoperabilitas data, dan menggunakan kode referensi dan data induk.
"Presiden Joko Widodo sudah menekankan bahwa data merupakan new oil, sumber kekayaan baru yang sangat berharga, bahkan nilainya bisa lebih berharga daripada minyak. Pemanfaatan big data telah sukses dilakukan oleh berbagai produsen teknologi, seperti Netflix, Facebook, Instagram, Tik Tok. Bahkan, oleh para produsen fashion dan otomotif, seperti Ralph Lauren, Roll Royce, serta Shell," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement