Dorong Investor Jajaki Peluang Investasi di IKN, Menteri Bahlil Fokus Kembangkan Ekonomi Hijau
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa saat ini salah satu fokus pemerintah adalah membangun ekonomi hijau agar mengundang investor menjajaki peluang investasi besar di ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Bahlil menyampaikan, pembangunan ekonomi hijau melalui transisi energi maupun investasi yang berkelanjutan itu juga dilakukan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan tetap memperhatikan lingkungan. Selain itu, kata Bahlil, ekonomi hijau juga dapat mendorong penurunan emisi karbon sebesar 31,89% pada tahun 2030, serta mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2045.
Baca Juga: Persatuan Insinyur Indonesia Dukung Penuh Pembangunan IKN dan Dorong Percepatan Digitalisasi
"Berbicara tentang energi hijau, ini terjadi anomali berpikir antara negara maju dan berkembang. Di berbagai belahan dunia mengatakan bahwa semua negara harus memakai energi baru terbarukan, tetapi hanya 1/5 investasi energi hijau yang masuk ke negara berkembang," ungkapnya, dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2023, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (2/2/2023).
Ia menilai, seharusnya ada persamaan berpikir bahwa semua negara setara sehingga tidak ada diskriminasi antara negara berkembang dan negara maju.
Senada dengan Bahlil, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan bahwa perkembangan pembangunan IKN terdiri dari 5 aspek, yaitu green, smart, inclusive, resilient, dan sustainable.
"Oleh karena itu, IKN tidak hanya untuk pusat pemerintahan, tetapi juga dirancang untuk menjadi pusat perekonomian yang baru. Pemerintah sangat terbuka dan mendukung para investor untuk menjajaki peluang investasi besar di IKN serta berkontribusi positif dalam pertumbuhan ekonomi," tuturnya, dalam kesempatan yang sama.
Bambang menjelaskan, saat ini ada 9 area di IKN yang difokuskan untuk dibangun sesuai dengan kebutuhan dan budaya masyarakat, di mana 25% dari area tersebut digunakan untuk bangunan, 65% untuk reforestasi, lalu 10% untuk taman dan tempat produksi pangan.
"Hutan yang telah terpakai akan dikembalikan menjadi hutan tropis lagi. Hal ini dilakukan dalam rangka mencapai sustainable environment," ujar Bambang.
Lebih jauh, Bahlil berujar, melalui target investasi 2023 yang sebesar Rp1.400 triliun, pemerintah bakal mendorong hilirisasi; optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau; perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat; program-program UMKM naik kelas; serta pembangunan IKN.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement