Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ungkap Alasan Prabowo Akhinya Gabung Kabinet Jokowi, Gerindra: Meski Di-bully dan Dimaki, Tapi Beliau...

Ungkap Alasan Prabowo Akhinya Gabung Kabinet Jokowi, Gerindra: Meski Di-bully dan Dimaki, Tapi Beliau... Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan 
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diketahui mendapatkan banyak kritik usai memutuskan bergabung menjadi salah satu menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Keduanya diketahui merupakan rival pada Pemilu 2019.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut jika Prabowo mengesampingkan egonya demi menjaga persatuan bangsa.

Baca Juga: Gerindra Janji Jika Prabowo Subianto Jadi Presiden, Kebijakan Pembangunan Zaman Jokowi Tak akan Hilang

"Meskipun keputusan Pak Prabowo bergabung dengan Pak Jokowi banyak disalahpahami, disalah mengerti, bahkan di-bully, dimaki. Tapi kita nggak ada urusan, karena beliau meyakini keputusan itu untuk kebaikan bangsa dan negara," ujar Muzani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menghadiri rangkaian HUT ke-15 Partai Gerindra dan Konsolidasi DPD Gerindra Kalimantan Selatan, Kamis.

Muzani mengatakan, Partai Gerindra menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia. Meski ada banyak pihak yang menilai keputusan Prabowo untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintah itu disalahpahami.

Wakil Ketua MPR itu menjelaskan, pembelahan yang terjadi setelah pemilu 2019 begitu terasa di masyarakat, bahkan di lingkungan keluarga. Namun dengan cepat Prabowo memutuskan bahwa situasi seperti itu tidak boleh berlarut-larut.

Prabowo, kata Muzani, mengesampingkan harga diri dan egonya demi meredam itu semua dengan memutuskan untuk menerima ajakan Jokowi membangun bangsa Indonesia bersama-sama.

"Ada yang kecewa, ada yang sudah berjuang merasa tidak dihormati. Tapi membangun persatuan bangsa ini justru dimulai dari harga diri para pemimpin, membangun persatuan bangsa ini kalau pemimpin terus memelihara harga dirinya, egonya, semua hal-hal yang bersifat ketersinggungan, maka tidak pernah akan ada persatuan kesatuan," kata Muzani.

Baca Juga: Gerindra Mulai Tebar Janji, Ngaku Jika Prabowo Presiden Maka Program IKN Jokowi Dilanjutkan

Karena itu telah menjadi tekad Partai Gerindra yang akan terus menegakkan kesatuan dan persatuan. Sikap itu, kata Muzani, akan menjadi jati diri Partai Gerindra dalam upaya meraih kekuasaan untuk menjadikan Prabowo presiden pada Pemilu 2024.

"Kemenangan Pak Prabowo di Kalsel itu karena kepercayaan besar dari rakyat, dorongan para guru, ulama, kiai, habib, ustadz dan ustadzah, seluruh kader dan organisasi sayap, termasuk relawan dan para caleg. Dan untuk 2024 seluruh komponen itu akan kembali berjuang memenangkan Prabowo," kata Ketua Fraksi Gerindra DPR itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: