Lansia Wajib Tahu, WHO Sebut 200 Juta Jiwa Terkena Inkontinensia Urine
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 200 juta jiwa di dunia mengalami inkontinensia urine pada 2010. Bahkan, 85% dari populasinya baik wanita maupun pria.
Seiring bertambahnya usia sistem urine akan mengalami berbagai perubahan, yang paling rentan yakni hilangnya fungsi akibat penurunan fisiologis.
Baca Juga: Ada 61.000 Orang Calon Jemaah Haji Lansia, Kemenko PMK Pastikan Sarana dan Prasarananya!
Keluhan umum yang seringkali dirasakan oleh lansia ialah berkurangnya kandung kemih dan melemahnya otot lurik di uretra.
Melihat hal tersebut, lansia penting dibekali pengetahuan tentang kondisi yang tidak terkendali terutama saat mengalami masalah fisik, emosional, sosial dan higienis.
WHO menyebutkan inkontinensia urine pada lansia bisa disebabkan oleh neuropati arkus refleks, disfungsi neurologis, kerusakan refleks kontraksi otot detrusor, trauma, kerusakan medula spinallis dan kelainan anatomis berupa fistula.
Selain itu, masih banyak kasus yang tidak terlaporkan sehingga jumlah tersebut hanya mewakili sebagian kecil dari masalah yang sebenarnya. Di Indonesia sendiri, inkontinensia urine dialami oleh 5,8% orang dari jumlah populasi.
Baca Juga: Situasi Sedang Panas, Airlangga Hartarto Tak Mungkin Berani Terima Surya Paloh Tanpa Restu dari Jokowi
"Perlu diketahui inkontinensia urine adalah sejumlah konsekuensi termasuk infeksi kulit vagina, infeksi saluran kemih, gangguan tidur, luka tekan dan gajala ruam. Pengobatan yang efektif dan penanganan psikologis yang baik untuk penderita inkontinensia urine,"kata Brand Group Manager Confidence Pants, Yuana Wijaya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/2/2023)
Yuana menjelaskan dalam pemberian informasi inkontinensia urine pada lansia guna mengantisipasi masalah psikososial seperti menghindari orang, merasa tidak aman, atau mudah tersinggung yang menyebabkan kemurungan dan isolasi sosial.
"Inkontinensia urine pada umumnya dapat dicegah, terutama pada pasien dengan mobilitas dan fungsi mental yang memadai. Masalah ini memerlukan perawatan efektif agar dapat diobati atau dikurangi keparahannya,"jelasnya
Baca Juga: Dielu-elukan Jadi Penerusnya Jokowi, Kemenangan Anies Diyakini Sudah Pasti: Ngapain Muji-muji...
Menurutnya, dengan memberikan informasi atau pengetahuan akan inkontinensia urine pada lansia pun mampu untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosial.
Oleh karena itu, untuk menunjang aktivitas lansia sehari-hari agar tetap nyaman, inkontinensia urine pada lansia dapat ditangani dengan pemakaian Popok Dewasa Confidence agar tetap percaya diri dan selalu aktif. Popok Dewasa Confidence memiliki dua tipe yaitu tipe perekat dan tipe celana.
Dia menambahkan Confidence Pants atau tipe celana, pas di badan dan mengikuti bentuk tubuh serasa memakai celana dalam biasa, karena Confidence Pants memiliki bahan Lycra, daya tampung 6x lebih banyak, serta SAP antibakteri yang menghindari lansia dari iritasi dan perkembangan bakteri.
Selain itu, memiliki standar kualitas yang baik untuk seluruh jenis produknya. Selain itu, seluruh produk Confidence sudah tersertifikasi halal dan teruji klinis oleh Australian Dermatologist.
Baca Juga: Nyatakan Dukung Anies Jadi Next Jokowi, KIB Tandingan Gak Takut Ditekan Parpol Sendiri: Kita Jalan Terus!
“Sesuai namanya juga, kami ingin lansia yang menggunakan produk kami menjadi aktif dan percaya diri dalam melakukan aktivitas, hobi atau bakatnya sehari-hari. Bagi Caring People yang ingin tahu seputar cara merawat lansia serta promo dan event menarik dari Confidence, kunjungi website www.tanyaconfidence.com atau Instagram dan Facebook @ConfidenceAdultCare,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement