Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lansia Penderita Inkontinesia Urine Bisa Buang Air Kecil 8 Kali Semalam, Ini Solusinya

Lansia Penderita Inkontinesia Urine Bisa Buang Air Kecil 8 Kali Semalam, Ini Solusinya Kredit Foto: Confidence
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada malam hari, lansia penderita inkontinensia urine bisa buang air kecil hingga 8 kali. Hal itu biasanya disebabkan kandung kemih tidak sepenuhnya kosong atau mengeluarkan sedikit urine.

Inkontinensia urine adalah ketika seseorang memiliki ketidakmampuan menahan cairan urine di dalam kandung kemih. Inkontinensia urine pada lansia bukanlah masalah serius. Meski begitu, hal itu tetap perlu perhatian secara medis jika intensitas buang air terjadi secara terus-menerus.

Baca Juga: PIKA-PI Group Salurkan Bantuan Senilai Ratusan Juta Rupiah untuk Para Lansia

Perlu dipahami, tingkat keparahan penyakit inkontinensia urine pada lansia bisa dibilang dari ketidakmampuan menampung urine. Penyakit inkontinensia urine pada lansia memang terasa menjengkelkan karena dapat secara signifikan memengaruhi kualitas hidup.

Gejala inkontinensia urine pada lansia tergantung pada jenisnya, yakni inkontinensia saat berada di bawah tekanan, inkontinensia tiba-tiba, dan inkontinensia berlebih. Hal ini bisa dilihat saat kandung kemih sedang tegang, seperti yang terjadi saat batuk, bersin, atau tertawa urine akan keluar, atau tiba-tiba mengalami dorongan akut untuk buang air kecil.

Brand Group Manager Confidence Adult Diapers, Yuana Wijaya, mengungkapkan bahwa perawatan untuk inkontinensia urine pada lansia sangat penting untuk mengidentifikasi asal, jenis, dan tingkat inkontinensia urin. Setelah mengenali gejalanya, cara yang dapat dilakukan untuk mengobati adalah dengan terapi perilaku, pengobatan obat, dan operasi.

"Untuk mengurangi inkontinensia urine pada lansia, keluarga perlu paham pembelajaran mengenai pola buang air kecil, mengatur asupan cairan dan kafein, penurunan berat badan untuk wanita yang kelebihan berat badan, penggunaan alat bantu seperti urinal samping tempat tidur, dan berbagai bentuk pelatihan kandung kemih dan uretra misalnya, meningkatkan interval berkemih dan latihan dasar panggul," jelas Yuana kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Sementara, untuk pengobatan dilakukan agar membantu kandung kemih rileks. Obat tersebut merupakan bagian dari obat golongan antikolinergik, yang dapat menimbulkan efek samping antara lain mulut kering, konstipasi, penglihatan kabur, dan kebingungan.

"Operasi hanya dapat dilakukan bila saluran kemih yang tersumbat atau pemasangan sfingter buatan menjadi penyebab inkontinensia urine pada lansia," katanya.

Selain itu, lanjut Yuana, pengunaan popok dewasa dapat menjadi solusi inkontinensia urine pada lansia. Dengan kualitas terbaik untuk kondisi inkontinensia urine pada lansia, pemakaian popok dewasa dinilai bisa membantu lansia atau Kesayangan supaya tetap aktif dan bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.

"Pastikan gunakan rangkaian produk popok dewasa Confidence yang sesuai dengan keadaan kesayangan, yaitu tipe perekat untuk lansia dengan kondisi tirah baring dan tipe celana untuk lansia yang aktif. Popok dewasa Confidence sudah teruji klinis hypoallergenic tested oleh dermatologis dari Australia sehingga aman untuk kulit sensitif dan sudah tersertifikasi halal," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: